Jokowi: Kejar jaringan pelaku teror Kampung Melayu sampai ke akarnya

0
1530

Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita para para korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu pada Rabu, (24/05) dan memerintahkan Kapolri untuk mengungkap pelaku dan jaringan bom bunuh diri itu.

Presiden yang tengah berada di Solo Jawa Tengah mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan terkait bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta pada Rabu malam.

“Saya telah memerintahkan Kapolri mengusut tuntas jaringan pelaku dan mengejar sampai akar-akarnya, ” jelas Presiden Jokowi kepada wartawan di kediaman pribadinya di Solo Kamis (25/05).

Jokowi mengatakan serangan bom bunuh diri ini sebagai tindakan ‘keterlaluan’.

“Sudah keterlaluan, korban yang ada supir angkot, tukang ojek, penjual lapak kelontong, polisi jadi korban, ” kata Jokowi kepada media seperti dilaporkan wartawan di Solo Fajar Sodiq.

Mantan Walikota Solo ini juga menyampaikan duka mendalam baik itu korban di rumah sakit maupun korban yang meninggal.

“Terlebih kepada anggota kepolisian yang gugur saat menjalankan tugasnya, ” tutur Jokowi.

Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan jangan panik terhadap serangan bom ini.

“Tetap menjaga persatuan, tetap tenang dan menjaga kesejukan. Karena dalam beberapa hari ini umat Muslim sedang mempersiapkan memasuki bulan puasa, ” harap Jokowi.

Tidak menyebarkan gambar ‘korban’ dan periksa CCTV

Sejak peristiwa ledakan bom di Halte Bus Transjakarta di Kampung Melayu, sejumlah foto potongan tubuh korban banyak dibagikan melalui media sosial ataupun jejaring sosial lainnya.

Melalui media, kepolisian meminta masyarakat agar tidak menyebarkan foto-foto tersebut karena sama saja dengan menyebarkan ketakutan kepada masyarakat yang menerima dan melihat foto-foto tersebut.

Polisi akan meneliti rekaman kamera pengawas CCTV dari halte bus Transjakarta Kampung Melayu untuk mengetahui kronologi peristiwa ledakan bom dan mencari identitas pelaku bom bunuh diri pada Rabu (24/05) malam.

Juru bicara Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan CCTV merupakan salah satu barang bukti yang diambil dalam pemeriksaan di lokasi kejadian yang selesai pada Kamis pukul 5 pagi.

“CCTV dari halte bus sudah kita ambil, dan akan diperiksa, selain itu dalam olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) kita juga menemukan beberapa gotri, paku yang terpecah-pecah dalam beberapa potongan, alumunium,” jelas Martinus kepada BBC Indonesia.

Martinus menjelaskan bom rakitan itu berdaya ledak rendah, dengan rentang waktu antar ledakan sekitar 5 menit.

“Ada dua ledakan di halte dan toilet yang berjarak sekitar 5-12 meter,” jelas dia.

Sebelumnya, polisi mengatakan dua ledakan bom rakitan menewaskan lima orang, tiga diantaranya polisi dan dua diduga sebagai pelaku ledakan. Polisi mengatakan masih menyelidiki identitas pelaku ledakan.

Sumber : www.bbc.com