Robert Pattinson, seorang pria yang dulu dikejar penggemar dan paparazzi, berhasil syuting seluruh film di jalanan New York tanpa dikenali, katanya pada hari Kamis menjelang pemutaran perdana film di Festival Film Cannes.
“Good Time” difilmkan ‘gaya gerilya’ di antara orang-orang nyata di jalanan, yang berarti sangat penting kamera-telepon tidak mulai ditembakkan, kata Pattinson, yang berperan sebagai pria yang berusaha membuat adiknya keluar dari penjara setelah bank yang rusak karena Pencurian.
“Saya benar-benar mempraktikkan cara untuk menghilang,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
“Ini gila, saya belum pernah syuting di mana tidak ada satu gambar ponsel (diambil) di seluruh pemotretan.”
Anonimitas ini penting karena kru menggunakan lokasi sebenarnya, tanpa mengepung publik.
“Kami sedang syuting di ruang gawat darurat di rumah sakit tanpa izin. Sungguh menakjubkan apa yang Anda dapatkan tanpa meminta izin. Anda masuk saja, lakukan dan Anda sudah mendapatkannya,” kata Pattinson.
Co-director, brothers Josh dan Benny Safdie, mengatakan Pattinson – yang telah mencari sebuah proyek seni artileri yang menantang sejak melonjak menjadi bintang dalam film Twilight – telah mendekati mereka setelah melihat film mereka sebelumnya “Heaven Knows What”.
“Dia berkata: ‘Saya akan melakukan apapun yang Anda lakukan selanjutnya, apakah itu katering atau berperan dalam film ini!'” Josh Safdie mengatakan kepada Reuters, menikmati kemudahan dimana para pembuat film muda tersebut berhasil menduduki bintang terbesar.
Kritikus di Cannes mengatakan bahwa film tersebut dapat memperkuat posisi Pattinson sebagai aktor kelas A dan bintang A-list.”Wrath of the Twilight brigade terkutuk: Good Time memberi Robert Pattinson dengan mudah bagian terbaik yang pernah dia mainkan,” tulis Tim Robey di The Telegraph.
(Penulisan oleh Robin Pomeroy, diedit oleh Maajid Jati Laksamana)
