Afghanistan: Taliban Menculik Puluhan Penduduk Desa

0
1286

Sedikitnya tujuh penduduk desa telah terbunuh setelah diculik oleh militan Taliban, kata seorang pejabat senior polisi Afghanistan.

Dia mengatakan sekitar puluhan penduduk desa diculik di provinsi Kandahar awal pekan ini.

Sekitar 30 telah dilepas sementara setidaknya 30 lainnya masih hilang, tambahnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan jumlah warga sipil yang terbunuh dalam konflik negara tersebut mencapai lebih dari 1.600 pada paruh pertama tahun 2017.

Laporan mengatakan penculikan terakhir terjadi ketika gerilyawan Islam melancarkan serangan terkoordinasi ke sebuah kamp militer di Jalan Raya Kandahar-Uruzgan.

Media lokal mengatakan militan tersebut menuduh warga desa tersebut bekerja sama dengan pemerintah.

Di tempat lain, di utara negara itu, Médecins Sans Frontières (MSF) membuka kembali sebuah klinik medis kecil di kota utara Kunduz.

Ini adalah fasilitas amal pertama di sana sejak serangan udara AS menghancurkan sebuah rumah sakit, menewaskan 42 orang termasuk pasien dan staf, pada tahun 2015.

Sebuah penyelidikan militer AS mengatakan kejadian tersebut adalah hasil dari “human error” namun MSF menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Jenderal Joseph Votel, kepala Komando Pusat AS, mengatakan bahwa saat itu tidak bisa menjadi kejahatan perang karena tidak disengaja.

Pemboman tahun 2015 terjadi saat pasukan Afghanistan yang didukung AS berjuang untuk membalikkan serangan Taliban terhadap Kunduz.

“Kami sangat senang untuk memulai kembali aktivitas medis di Kunduz, meskipun kami tahu bahwa kebutuhannya jauh lebih besar daripada yang akan kami berikan,” kata Silvia Dallatomasina dari MSF kepada BBC.

Seorang pejabat MSF mengatakan bahwa klinik tersebut hanya akan memberikan perawatan untuk luka ringan.

“Tapi ini hanya langkah pertama dan kami bersedia melakukannya, melakukan perawatan trauma di kota Kunduz,” katanya.

Fasilitas baru ini memiliki satu dokter dan lima perawat, tidak terletak di lokasi rumah sakit yang dibom pada tahun 2015.