Saat Anda tak ingat di mana Anda atau bagaimana Anda bisa tiba di sana

0
1076

Bagaimana rasanya tiba-tiba kehilangan memori Anda selama lebih dari sepekan? Claudia Hammond menyelidiki kondisi otak yang meresahkan dan misterius.

Dua tahun yang lalu, Paul Bolding yang berusia 63 tahun berlibur di Kroasia, mengunjungi sebuah pantai di sebuah pulau kecil bersama istrinya, Kirsty. Mereka memutuskan untuk snorkelling, bergiliran turun ke laut sementara yang satu lagi menjaga barang-barang mereka. Paul berenang dan kemudian tertidur sebentar di sebuah tikar pantai di atas kerikil. Saat bangun dia tidak tahu di mana dia berada atau mengapa dia bisa sampai di sana.

Tak heran, Paul sangat takut. Istrinya membawanya duduk di tempat yang teduh, mati-matian mencari cara untuk menenangkannya dan mencari tahu apa yang terjadi padanya. Dia mengatakan kepada saya di acara All in the Mind di Radio 4 bahwa dia tidak bisa menyimpan memori baru karena dia kerap menanyakan pertanyaan yang sama: “Apakah menurutmu saya kelengar karena matahari? Apakah menurutmu saya tertidur di bawah matahari?” pertanyaan itu diulang sampai 20 kali.

Kirsty bertanya-tanya apakah ini awal demensia. Takut dia mungkin harus menghabiskan seluruh hidupnya merawat suaminya, dia membawa Paul ke kota tempat mereka tinggal, berharap lingkungan yang lebih lazim dapat memicu ingatannya. Dia harus memesan makan siang untuk Paul karena suaminya tak tahu mau memesan apa. Dia tidak dapat mengingat 10 hari terakhir liburan mereka, meski sebagian dari itu melibatkan beberapa kerabat untuk pertama kalinya.

Di penghujung sore hari dia mulai merasa lebih baik, mengajak berjalan kaki seperti yang didiskusikan di hari sebelumnya, menyiratkan bahwa memorinya mulai kembali. Dalam sejam, semuanya mulai kembali normal – semuanya kecuali kehilangan memorinya selama enam jam, yang, hingga saat ini tidak pernah terulang kembali.

Begitu kembali di Inggris dia mengunjungi dokternya, yang mengatakan bahwa dia mengalami satu episode dari amnesia transien global, sebuah kondisi yang lebih lazim terjadi di orang-orang di atas usia 50 tahun (begitu pula dengan Paul). Unit kecelakaan dan darurat biasa menghadapi dua atau tiga kasus seperti ini setiap bulan.

Selama episode, orang-orang masih mengetahui bagaimana menyetir dan berbicara, namun biasanya seperti di kasus Paul mereka tidak dapat mengingat apa yang mereka telah kerjakan dalam beberapa hari sebelumnya. Kerap mengulangi pertanyaan ke orang lain, seperti yang Paul lakukan di pantai, adalah tanda khas diagnosanya.

Penyebabnya masih menjadi misteri. Awalnya dokter mengira serangan ini dapat merupakan gejala epilepsi atau migrain, atau bahkan stroke ringan. Namun sekarang mereka diperkirakan tak berhubungan dengan masalah kesehatan lain. Hipokampus -bagian otak besar- berbentuk kuda laut, yang mengolah memori otobiografi kita, berfungsi menyimpan memori jangka panjang kita, diperkirakan menjadi kuncinya.

Adam Zeman, profesor neurologi kognitif dan perilaku di University of Exeter Medical School menjelaskan bagaimana hal itu bekerja: “Apa yang kami duga terjadi adalah hipokampus berhenti sementara. Kasus Paul adalah kasus klasik. Anda kehilangan ingatan beberapa minggu sebelumnya dan tidak dapat membuat memori baru selama episode berlangsung.”

Studi pencitraan otak mendukung teori ini, menunjukkan kelainan sementara di hipokampus selama episode berlangsung.

Memeriksa 142 perempuan dengan amnesia transien global, tim dokter di Prancis menemukan bahwa kasus-kasus ini ditimbulkan oleh peristiwa emosional yang penuh tekanan seperti sebuah argumen, sementara di pria hal ini terjadi lebih sering setelahaktivitas fisik atau perendaman dalam air dingin. Orang-orang yang punya masalah sakit kepala lebih mungkin mengalami hal ini.

Terkadang, orang-orang dengan kondisi berbeda yang disebut amnesia epilepsy transien, namun dengan disertai sejenis epilepsi, episode amnesia berlangsung lebih singkat den lebih sering, sering terjadi saat seseorang baru bangun tidur. Zeman mengatakan bahwa sering kali gejalanya mudah dilihat: “Jika Anda melihat seseorang setelah episode dan mereka memberikan penjelasan seperti yang diberikan Paul, hanya sedikit keraguan. Jika Anda melihat mereka di tengah-tengah episode, sedikit lebih sulit dan Anda harus mempertimbangkan kemungkinan yang lain, seperti stroke ringan, epilepsi atau amnesia psikogenik.” Perbedaan besar dengan amnesia psikogenik adalah pasien tidak mengingat siapa diri mereka, namun mereka dapat mengumpulkan ingatan baru.

Berita baik mengenai amnesia transien global adalah biasanya, hal itu hanya terjadi sekali secara misterius dan tidak mengindikasikan masalah lain. Sangat sedikit otang yang mengalami sebuah episode akan mengalaminya kembali. Namun jika itu terjadi pada Anda, tentu saja, itu akan sangat menakutkan.

Paul berharap itu tidak akan terjadi kembali. Namun jika itu terjadi, setidaknya Kirsty akan mengetahui apa yang terjadi.

Sumber : bbc.com