Pria pemilik ‘tiga wajah’ berhasil jalani transplantasi kedua

0
953

Orang pertama di dunia yang menerima dua transplantasi wajah mengatakan dia merasa sehat, tiga bulan setelah operasi terbarunya.

Jerome Hamon menjalani wajah transplantasi pertama namun harus dilepas tahun lalu setelah ada penolakan saat dirinya mengkonsumsi antibiotik untuk mengatasi flu.

Maka pria berusia 43 tahun itu tetap tinggal di rumah sakit di Paris tanpa wajah selama dua bulan, sambil menunggu pencarian seorang pendonor wajah yang cocok.

“Wajah yang pertama, langsung saya terima. Wajah kedua kali ini, juga sama,” kata Hamon.

Hamon menderita neurofibromatosis tipe 1, kondisi genetik yang menyebabkan tumor merusak wajahnya.

Dia mendapatkan transplantasi wajah pertama tahun 2010, yang terbilang sukses, tetapi terserang flu pada 2015 sehingga harus mengkonsumsi antibiotik.

Ternyata, obat antibiotik tidak cocok dengan pengobatan imunosupresif yang dibutuhkan selama operasi transplantasi.

Tanda-tanda penolakan terlihat sejak dua tahun lalu dan pada November 2017, wajah hasil transplantasinya mengalami nekrosis sehingga harus dilepas.

Sejak November 2017, Hamon hidup tanpa wajah, jadi tidak bisa melihat, tidak bisa berbicara dan juga tidak bisa mendengar apa pun hingga Januari lalu, ketika pendonor wajah ditemukan dan transplantasi kedua dilakukan.

Untuk menghindari penolakan lebih lanjut, Hamon -yang dijuluki “pria dengan tiga wajah” oleh media Prancis – menjalani perawatan khusus untuk membersihkan darah sebelum transplantasi.

transplantasi

‘Saya baik-baik saja’

Wajah barunya terlihat halus meski belum sepenuhnya sejajar namun dia bersikap positif tentang proses kesembuhannya.

“Jika saya tidak menerima wajah baru ini, pasti mengerikan. Ini masalah identitas…” katanya kepada kantor berita AFP.

Dia masih dirawat di rumah sakit karena belum pulih sepenuhnya.

“Saya berumur 43 tahun dan donor saya usianya 22 tahun. Jadi umur saya 22 tahun lagi,” tuturnya kepada TV Prancis.

Operasi selama satu jam ini dipimpin oleh Profesor Laurent Lantieri, dokter spesialis transplantasi tangan dan wajah. Dia juga yang mengoperasi wajah transplantasi Hamon delapan tahun silam.

Kepada surat kabar Le Parisien, Profesor Laurent mengatakan, “Hari ini, kita tahu bahwa operasi transplantasi yang kedua berjalan lancar.”

Sementara ahli anestesi, Bernard Cholley, berpendapat, “Siapa pun yang kehilangan wajah dan kemudian harus menunggu transplantasi untuk jangka waktu yang tidak diketahui adalah sesuatu yang belum pernah dialami di masa lalu.”

“Saya kagum dengan keberanian seorang pasien yang mampu melewati cobaan seperti itu.”

Transplantasi wajah pertama dilakukan pada tahun 2005 di Prancis utara. dan sejak itu, sekitar 40 operasi wajah telah dilakukan di seluruh dunia.

Sumber : bbc.com