Menteri India: Orang India adalah penemu internet dan teknologi satelit

0
1222

Seorang menteri India mengklaim bahwa internet sudah ditemukan ribuan tahun yang lalu oleh orang-orang India kuno, dan digunakan dalam perang Bharata Yudha antara Pandawa dan Astina.

Biplab Deb, menteri besar dari negara bagian Tripura, menyampaikan pandangannya itu di sebuah acara, Selasa (17/4) malam lalu.

Dia mengambil contoh dari epik Hindu kuno Mahabharata untuk membuktikan pandangannya. Tetapi masih belum banyak yang mendukungnya ternyata.

Yang terjadi malah olok-olok dan cemoohan di media sosial. “Tripura CM Biplap Deb” menjadi tren di Twitter, dan banyak warganet India menjadikannya bulan-bulanan.

Tetapi ini bukan pertama kalinya pejabat tinggi India menciptakan kehebohan sejenis. Sudah ada beberapa menteri di pemerintahan nasionalis Hindu BJP saat ini – termasuk Perdana Menteri Narendra Modi – yang mengklaim bahwa sejumlah pencapaian ilmiah atau teknologi modern telah ditemukan India berabad-abad lalu.

Pada tahun 2014, PM Narendra Modi mengatakan kepada para dokter dan staf medis di sebuah rumah sakit di Mumbai bahwa bedah kosmetik sudah ada di masa India kuno.

Beberapa bulan lalu, bulan September 2017, menteri muda bidang pendidikan Satyapal Singh membuat jutaan orang mengernyitkan alis ketika dia mengatakan bahwa pesawat terbang pertama kali disebut dalam epik Hindu kuno Ramayana.

Berbagai kalangan menyebut, kecenderungan othak-athik gathuk ini adalah tren berbahaya:

Biplap Deb yang sedang jadi perbincangan sekarang ini, mengatakan bahwa pertempuran besar Bharatayudha di padang Kurusetra membuktikan keberadaan bukan hanya internet, tetapi juga teknologi satelit di masa India kuno.

Dia mengatakan, fakta bahwa Sanjaya, salah satu tokoh dalam epik yang juga menjadi dasar pewayangan Indonesia itu, telah mampu memberikan laporan begitu rinci -siapa menyerang, dengan apa, siapa terbunuh, bagaimana peristiwanya- dari pertempuran yang terjadi beberapa kilometer jauhnya dari raja Dhritarashtra itu. Ini membuktikan bahwa India kuno saat itu sudah memiliki akses terhadap teknologi satelit dan internet .

Bisa dimengerti kalau pernyataan itu menimbulkan pertanyaan yang lebih skeptis. Sebagaimana diungkapkan para profesor sejarah Asia Selatan:

Sejumlah pengguna media sosial lain, lebih menyorot pada beberapa masalah lebih “praktis” dari anggapan itu.

Sumber : bbc.com