Grab Kenalkan Tombol ‘Darurat’ Saat Pengguna Merasa Tak Aman

0
919
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. (Foto: CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)

Grab baru saja mengumumkan kemunculan fitur untuk meningkatkan keselamatan bagi pengguna GrabBike dan GrabCar. Fitur berupa tombol SOS bisa diakses melalui dua kail sentuh pada aplikasi Grab.

Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia mengklaim bahwa fitur ini merupakan yang pertama di aplikasi transportasi di Indonesia dan secara serentak dihadirkan di negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Menurutnya, aspek keselamatan jadi prioritas utama yang ditawarkan perusahaannya.

“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Saya sangat bahagia mengumumkan bahwa fitur tombol SOS dan pemeriksaan keamanan akan ditambahkan,” kata Ridzki disela diskusi media di kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta, Senin (21/5).

Namun begitu, Ridzki mengklaim angka kecelakaan mitranya sudah menurun, bahkan ketika fitur SOS belum diperkenalkan. Ia mengklaim angka kecelakaan mitra Grab menurun 80 persen dari 2015 ke 2017 dari 0,56 per 100 ribu pengguna aktif menjadi 0,11.

Lebih jauh, Ridzki enggan menargetkan penurunan angka kecelakaan setelah adanya tombol SOS.

Sejumlah fitur yang mampu menurunkan angka kecelakaan seperti ‘Share My Ride’ diklaim belum ada di platform sejenis milik pesaing. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini juga mengklaim telah memperkenalkan kebijakan Know Your Dirver-Parners (KYP) untuk mengecek validitas dokumen pendukung dan syarat kendaraan milik pengemudi.

“Grab akan memeriksa seluruh dokumen fisik yang dimiliki oleh para mitra pengemudi (KTP, SIM, STNK, dan SKCK) , serta menemui mereka secara langsung. Di masa depan dengan teknologi mungkin tidak akan secara fisik lagi untuk ini. Grab juga melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kendaraan milik mitra pengemudi,” terangnya.

Seperti diketahui, pemerintah mengkategorikan Grab dan Gojek sebagai perusahaan aplikator yang didorong untuk menjadi penyelenggara angkutan umum untuk mengakhiri polemik legalitas dan isu keselamatan penumpang.

Meski belum tampak keinginan bersedia menjadi perusahaan transportasi umum, Grab tampaknya ingin memperbaiki catatan tersebut dengan menyediakan fitur yang memastikan keamanan pengendara. Apalagi, Ridzki menyebut bahwa perusahaan juga akan meluncurkan tombol ’emergency’ bukan hanya bagi penumpang, tapi juga pengemudi dalam waktu dekat. (evn)