Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyediakan data citra satelit untuk informasi identifikasi permukiman sebelum dan sesudah kejadian gempa Lombok.

Data yang digunakan yaitu data satelit spot 6/7 dan citra satelit resolusi sangat tinggi, terraSAR, dan sentinel. Data berupa peta layout wilayah digunakan untuk memudahkan pengambilan keputusan di lapangan dalam hal mitigasi bencana setelah kejadian gempa. Di dalam memanfaatkan data tersebut, LAPAN bekerja sama dengan Pastigana BNPB, BPBD NTB, dan institusi terkait lainnya.

LAPAN juga mengaktifkan sentinel, Jaxa, RSO, DLR, International Charter untuk menambah ketersediaan data, dan juga berkolaborasi dalam pengolahan data tersebut sesuai kebutuhan. Selama ini, LAPAN bekerja sama dengan organisasi internasional terkait penginderaan jauh tersebut.

“Sehingga LAPAN bisa meminta bantuan data jika yang dimiliki LAPAN tidak lengkap,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan Jasyanto dalam keterangan resmi, Senin (27/8)
Data citra satelit yang disediakan LAPAN tersebut dapat dilihat melalui link dan link ini.

Selain itu, telah tersedia komunikasi radio amatir pada Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI untuk keperluan komunikasi pasca terjadinya bencana. Satelit LAPAN-A2 (IO-86) diaktifkan untuk membantu komunikasi antar relawan penanganan bencana di Lombok.

Lombok sempat diguncang gempa bumi dengan kekuatan 7 skala richter. Gempa tersebut membuat lebih dari 270.168 jiwa mengungsi di ribuan titik. Dari hasil analisis citra satelit pada awal kejadian terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Kabupaten Lombok Utara. Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak.