Arab Saudi Mengakui Jamal Khashoggi Tewas Dibunuh

0
778

Arab Saudi mengakui wartawan Jamal Khashoggi telah dibunuh, tetapi membantah kasus pembunuhan itu sepengetahuan Pangeran Mohammed Bin Salman.

 

Menteri luar negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, dalam wawancara dengan stasiun televisi Amerika Serikat, Fox News, menegaskan penguasa de facto negara kerajaan itu, Pangeran Muhammad bin Salman, tidak mengetahui operasi di balik pembunuhan Khashoggi.

 

Dalam wawancara itu, Adel al-Jubeir menyalahkan apa yang disebutnya sebagai “operasi jahat” di balik pembunuhan jurnalis senior itu yang kemudian dikecam oleh dunia internasional.

 

Dia juga menyatakan kasus pembunuhan ini merupakan “kesalahan besar” dan menolak anggapan bahwa Muhammad bin Salman yang memerintahkan operasi tersebut.

 

Dia terakhir terlihat memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu untuk mengurus surat perceraian dengan istrinya.

 

Pejabat keamanan Turki sejak awal meyakini bahwa dia dibunuh oleh agen intelijen Saudi di dalam gedung Konsulat.

 

Saudi awalnya mengklaim Khashoggi telah meninggalkan gedung itu dalam kondisi sehat, tetapi belakangan mengakui dia telah meninggal dunia akibat perkelahian.

 

Dalam komentarnya, Adel al-Jubeir menggambarkan apa yang dialami Khashoggi di dalam gedung konsulat sebagai pembunuhan.

 

“Kami bertekad untuk mengetahui semua faktanya. Dan kami bertekad untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini,” katanya.

 

“Orang-orang yang melakukan ini di luar lingkup otoritas mereka,” tambahnya. “Jelas sekali ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa kesalahannya menjadi bertumpuk karena ada upaya untuk menutupi.”

 

Walaupun demikian, al-Jubeir mengaku tidak tahu di mana jasad Khashoggi. Dia juga berkeras bahwa tindakan pembunuhan itu tidak diperintahkan oleh Pangeran Muhammad bin Salman, sosok yang sering digambarkan sebagai tokoh paling berpengaruh di negara itu.

 

Arab Saudi mengatakan telah menangkap 18 orang, dan memecat dua orang pembantu Mohammed bin Salman. Mereka juga menyatakan telah membentuk sebuah badan, di bawah kepemimpinannya, untuk mereformasi badan intelijen menyusul insiden tersebut.