Empat tahun Presiden Joko Widodo menjabat, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir 912.659 situs negatif, lebih dari 854 ribu di antaranya mengandung konten pornografi.

“Terkait dengan penapisan kami berhasil menapis sebanyak 912.659 website dan kerja sama dengan platform berhasil menyembunyikan yang namanya konten-konten pornografi,” kata Direktur Jenderal Aptika Kominfo, Semuel Abrijani, di Jakarta, Kamis (25/10).

Semuel kemudian mengatakan bahwa 854.876 situs yang diblokir mengandung konten pornografi.

Selain pornografi, situs-situs yang diblokir juga berbau konten negatif lainnya seperti perjudian, penipuan, SARA, terorisme atau radikalisme, hingga hak kekayaan intelektual.

Jika dirinci, terdapat 51.496 situs perjudian, 4.941 situs penipuan, 676 hak kekayaan intelektual, 453 situs terorisme, 186 SARA, dan masih banyak konten negatif lainnya.

Ditjen Aptika juga mengawasi konten negatif di media sosial seperti Facebook, Twitter, Telegram, Google, dan Youtube.

Konten negatif di Facebook dan Instagram melonjak drastis menjadi 6.123 dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 2.232 konten negatif.

Hal ini berbanding terbalik dengan penyebaran konten Twitter yang menurun. Tahun lalu konten negatif di Twitter berjumlah 524.741, sedangkan tahun ini menurun drastis, berjumlah 3.521 konten.

“Mesin kami tetap bekerja melakukan pemblokiran media sosial. Ada peningkatan di Facebook dan Instagram 6.123 konten,” kata Semuel.

Berdasarkan presentasi Semuel, ada 524 file sharing yang mengandung konten negatif, padahal tahun lalu Kominfo tidak mendeteksi konten negatif tersebar melalui ranah tersebut.

“File sharing ada 517, Telegram ada 502, online ada 18, YouTube ada 1.530, BBM ada 5, dan Twitter ada 3.521,” ujar Semuel.