‘Gangguan Drone’ di Bandara Gatwick: Polisi Tahan Dua Orang Tersangka

0
661

Polisi menangkap seorang pria dan seorang wanita terkait gangguan drone di Bandara Gatwick yang menyebabkan bandara tersebut ditutup selama tiga hari sejak Rabu (19/12).

Kedua tersangka tersebut diamankan pihak kepolisian Sussex di area sekitar bandara pada Jumat (21/12) malam.

Kendati sudah menahan tersangka, investigasi kasus ‘kejahatan menggunakan drone’ itu akan terus dilanjutkan, sebut polisi yang meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi terkait kasus tersebut.

Bandara Gatwick dibuka kembali pada Sabtu (22/12), namun pihak bandara mewanti-wanti penumpang agar memeriksa status penerbangan masing-masing maskapai sebelum memutuskan berangkat ke bandara.

Inspektur James Collis mengatakan petugas kepolisian masih akan terus berjaga di bandara untuk mencegah gangguan drone kembali terjadi.

Dia juga menambahkan agar penumpang dan warga yang tinggal di dekat bandara segera memberi informasi jika melihat sesuatu yang mencurigakan.

“Kami akan terus membuka semua jalur penyelidikan sampai kami yakin bahwa tidak ada lagi ancaman terhadap keselamatan penumpang,” ujar Collis.

Bandara Gatwick sudah dibuka pada Jumat (21/12) pagi usai gangguan drone mengacaukan puluhan jadwal penerbangan dan memengaruhi lebih dari 100,000 penumpang.

Adapun landasan pacu kembali ditutup setelah pihak kepolisian kembali melihat drone di wilayah bandara pada pukul 17:10 waktu setempat.

Juru bicara bandara mengatakan pengamanan militer telah diberlakukan di landasan pacu yang memastikan kondisi aman untuk dibuka kembali.

Sebelas penerbangan menuju Gatwick harus dialihkan ke bandara lain akibat gangguan drone tersebut, sementara penerbangan dari Gatwick “ditunda”. Tidak ada penerbangan yang dibatalkan, sebut pihak bandara.

Namun BBC News mendapatkan laporan dari penumpang yang mengatakan penerbangan mereka dibatalkan.