Supermoon pada petang nanti membuat Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi. Fenomena ini akan membuat satelit alam Bumi tersebut terlihat lebih besar dari biasanya.

Ahmad Zulfahmi dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta berbagi tips untuk pengamatan supermoon. Pada dasarnya, masyarakat bisa melakukan pengamatan supermoon dengan mencari tempat yang tidak tertutup mendung ataupun sedang turun hujan.

“Supermoon sendiri itu terjadi hampir semalaman dari sehabis maghrib sampai subuh. Nah kalau misalnya ada hambatan cuaca mungkin salah satu cara adalah mencari spot yang cuacanya bagus,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Hanya saja, musim penghujan yang sedang terjadi di Indonesia tak dipungkiri bisa menjadi penghalang saat melakukan pengamatan.

“Yang tidak berawan misalnya daerah pantai,” lanjutnya.

Supermoon bisa diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang. Namun Ahmad mengakui bahwa tanpa perbandingan, supermoon tak terlihat lebih istimewa dari purnama lainnya.

“Untuk mata normal, itu nggak terlihat secara jelas perbedaan dengan purnama lainnya. Tapi kalau dibandingkan dengan purnama biasa itu baru akan terlihat lebih besar 20-30 persen ya,” sambungnya.

Selain itu, Ahmad mengatakan Bulan petang nanti yang berada pada posisi perigee juga lebih terang hingga 30 persen dan ukurannya 14 persen lebih besar dibandingkan purnama biasa.

Sementara bagi masyarakat di daerah yang terkendala hujan semalaman dan tidak bisa menemukan spot bagus untuk mengabadikan momen supermooon masih bisa melihatnya lewat video streaming, salah satunya lewat saluran milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Rencananya NASA juga akan melakukan pengamatan gerhana Bulan total yang tidak bisa diamati dari Indonesia.