‘Aksi, Kepedulian, dan Persatuan’: Apakah Gaya Kepemimpinan PM Selandia Baru Jacinda Ardern Merupakan Penyeimbang Baru Bagi Perpecahan Politik?

0
721

“Kami adalah satu, mereka adalah kami”: dengan hanya enam kata, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatukan semua warga Selandia Baru dan mengirim pesan yang jelas kepada dunia.

Cara Ardern menangani krisis nasional saat seorang pria penganut ideologi supremasi kulit putih menembak mati 50 orang yang sedang salat Jumat di dua masjid di Christchurch telah menuai kekaguman dunia.

“Dalam banyak hal, dia telah menjadi teladan dalam kepemimpinan politik,” kata Robin Lustig, komentator politik veteran dan mantan jurnalis BBC.

“Bukan hanya karena apa yang dia katakan, tetapi bagaimana dia mengatakannya – dia memahami kebutuhan bangsa dan merespons dengan cara yang benar-benar teladan.”

Pujian dari seluruh dunia

Ardern tampaknya berhasil menemukan kata-kata yang tepat, mengucapkan nada yang tepat, dan menyatukan bangsa sedemikian rupa yang hanya bisa dilakukan sedikit pemimpin dunia – dan pengamat di seluruh dunia memuji dia atas kepemimpinannya.

“Ardern telah menjadi wajah kesedihan dan kedukaan bangsanya, dan tekad mereka,” tulis Ishaan Tharoor di The Washington Post.

Annabel Crabb, dari situs ABC Australia, mengatakan “telah dihadapkan dengan berita terburuk yang dapat diterima seorang pemimpin … Ardern belum melakukan kesalahan”.

“Beginilah sosok seorang pemimpin,” kata Grace Back seperti dikutip majalah Marie Claire Australia.

“Martin Luther King mengatakan para pemimpin sejati tidak mencari konsensus, tetapi membentuknya,” tulis Suzanne Moore di koran Inggris The Guardian.

“Ardern telah membentuk konsensus yang berbeda, menunjukkan aksi, kepedulian, persatuan,” katanya.

“Terorisme melihat perbedaan dan ingin memusnahkannya. Ardern melihat perbedaan dan ingin menghormatinya, merangkulnya dan terhubung dengannya,” tambah Moore.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan – yang menuai kritik internasional setelah menayangkan rekaman video tentang serangan itu pada saat kampanye – mengatakan empati Ardern adalah contoh bagi dunia.

Dan di dalam negeri, oposisi Partai Nasional Judith Collins mengatakan kepada parlemen bahwa perdana menteri telah bertindak “luar biasa”.