ountry Head of Xiaomi Indonesia, Steven Shi mengatakan alasan Redmi Note 7 di Indonesia lebih murah dibanding China sesuai dengan filosofi perusahaan yakni menghadirkan produk dengan harga terjangkau.

“Dengan filosofi kami, kami percaya bahwa inovasi dan teknologi tidak hanya bisa dibayar dengan harga tinggi. Maka, itu yang menyebabkan kami membawa ponsel ini dengan harga yang sangat terjangkau,” kata Steven usai peluncuran Redmi Note 7, di Empirica, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).

Di negara asalnya yakni China, Redmi Note 7 resmi diluncurkan pada 10 Januari lalu. Harga yang ditawarkan untuk versi 3GB+32GB yaitu 999 yuan atau sekitar Rp2,1 juta, sedangkan untuk versi 6GB+64GB ROM seharga 1.399 yuan atau Rp2,8 juta.

Xiaomi juga meluncurkan Redmi Note 7 di India pada 1 Maret lalu, dengan membawa versi yang sama. Harga yang ditawarkan untuk memori 3GB+32GB $140 atau sekitar Rp1,9 juta dan 6GB+64GB $149 atau Rp2,1 juta.

Sementara di Indonesia, Redmi Note 7 dibanderol dengan harga Rp2 juta dengan memori 3GB+32GB, sedangkan memori 6GB+64GB dibanderol Rp2,6 juta.

Menyoal harga yang ditawarkan Redmi Note 7 bakal menggerus tipe ponsel Redmi lainnya, Steven tak khawatir terhadap hal tersebut karena kebutuhan setiap pengguna berbeda-beda.

“Intinya, setiap orang punya opsi yang berbeda-beda, dengan berbagai varian model yang ada di Indonesia. Jadi tidak khawatir,” ujarnya.

Selain itu, Xiaomi juga menyadari bahwa akan banyak persaingan ponsel mid end (segmen menengah) di Indonesia tahun ini. Maka dari itu, Xiaomi menghadirkan Redmi Note 7 dengan kualitas produk yang mumpuni untuk menjaga segmentasi pasarnya.

“Kompetisi akan tetap dan akan semakin banyak brand-brand yang mengeluarkan ponsel di segmen tersebut dan berlomba-lomba menghadirkan ponsel terbaik mereka,” tutur Steven.

“Maka, Redmi Note 7 hadir dengan 7 hal terbaik yaitu sensor kamera besar, baterainya besar, kinerjanya paling cepat, layarnya besar, warnanya bagus, kualitasnya bagus dan yang pasti sangat kuat,” sambungnya