Krisis Teluk: Utusan Kemenlu Inggris Peringatkan Iran Agar ‘Hentikan’ Serangan di Teluk Oman

0
610

Utusan Kementerian Luar Negeri Inggris, Andrew Murrison, memperingatkan Iran agar “menghentikan” serangan di Teluk Oman.

Kunjungannya ke Teheran terjadi setelah AS menuduh Iran menyerang kapal tanker minyak pada awal bulan ini, yang kemudian dibantah oleh Iran.

Murrison mengatakan Inggris meyakini bahwa Iran “hampir pasti bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut” dan menjelaskan keprihatinan Inggris atas kegiatan di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan situasinya “sangat serius” dan dia berbicara dengan para pejabat Iran “secara teratur”.

“Kunjungan ini memberikan peluang penting untuk terlibat secara terbuka, jujur ​​dan konstruktif dengan pemerintah Iran,” kata Murrison, setelah pembicaraan dengan pemerintah Iran, akhir pekan ini.

“Di Teheran saya jelas menjelaskan keprihatinan Inggris atas kegiatan Iran di wilayah tersebut.

“Dan jelas Inggris akan terus memainkan peran secara penuh bersama mitra internasional lainnya untuk menemukan solusi diplomatik dalam mengurangi ketegangan saat ini.”

Kunjungan Murrison ke Iran terjadi ketika ketegangan terus meningkat antara AS dan Iran.

Pada Kamis pagi, Presiden AS Donald Trump membatalkan serangan udara dengan waktu luang 10 menit, setelah Iran menembak jatuh pesawat nirawak AS.

Pemerintah AS dan Iran saling membantah apakah pesawat tanpa awak itu berada di wilayah udara internasional atau di atas wilayah Iran saat insiden penembakan.

Penembakan pesawat tanpa awak itu terjadi setelah AS menuduh Iran menyerang dua kapal tanker minyak di luar Selat Hormuz. Iran menolak tuduhan tersebut.

Presiden Trump mengatakan dia membatalkan serangan udara setelah diberi tahu bahwa 150 orang warga Iran akan terbunuh.

Kunjungan Murrison juga bertujuan menunjukkan kekhawatiran dunia internasional atas ancaman Iran untuk tidak mematuhi perjanjian nuklir Iran, menyusul sikap Trump yang membatalkan perjanjian pada 2018.

Namun demikian, menurut kantor berita Reuters, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur dari keputusannya untuk mengurangi beberapa komitmennya berdasarkan kesepakatan 2015.

Selama kunjungannya, Murrison juga mendorong upaya pembebasan warga Inggris kelahiran Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe.

Dia dihukum penjara lima tahun oleh pengadilan Iran pada tahun 2016 karena dituduh melakukan tindakan mata-mata, yang berulangkali dia bantah.

Dia dan suaminya, Richard, melakukan mogok makan untuk memprotes penahanannya.