Hong Kong: Pemimpin Demonstrasi Diserang Lima Orang Bersenjata Palu

0
619

Pemimpin salah satu kelompok prodemokrasi Hong Kong menjalani perawatan di rumah sakit setelah diserang sejumlah orang.

Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan Jimmy Sham, pemimpin Civil Human Rights Front (CHRF), tergeletak di jalan dan berlumuran darah.

Dari rumah sakit, Jimmy merilis komentar bahwa dirinya “tetap berkomitmen pada pemikiran aksi damai tanpa kekerasan”.

Serangan tersebut berlangsung beberapa jam setelah pemimpin Hong Kong menunda pidato tahunannya di parlemen akibat dicemooh sejumlah politisi.

Apa yang menimpa Jimmy Sham?

CHRF mengatakan Jimmy diserang lima pria bersenjata palu di Distrik Mong Kok, Semenanjung Kowloon, sampai mengalami cedera kepala.

Lembaga itu menambahkan Jimmy masih sadar saat dilarikan ke rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

Ini adalah kali kedua Jimmy diserang sejak rangkaian protes dimulai.

CHRF mengaitkan insiden tersebut dengan para pendukung pemerintah, yang dituding menyerang para aktivis prodemokrasi dalam beberapa bulan terakhir.

“Tidak sulit mengaitkan insiden ini dengan penyebaran teror politik guna mengancam dan melemahkan hak-hak asasi yang sah,” sebut CHRF.

Siapa dia?

Jimmy Sham dikenal sebagai aktivis politik di Hong Kong, terutama dalam memperjuangkan hak-hak LGBT.

Dalam rangkaian protes antipemerintah, dia merupakan salah seorang pemimpin Civil Human Rights Front, satu dari sekian banyak kelompok prodemokrasi yang menggerakkan demonstrasi sejak Juni lalu.

Kelompok itu mengatakan tengah mengajukan izin kepada kepolisian untuk menggelar aksi pada Minggu (20/10).

Permintaan mereka baru-baru ini ditolak, sedangkan para aktivis yang lebih garang nekad menggelar demontrasi tanpa izin dan bentrok dengan polisi.

Saat masih dirawat di rumah sakit, Jimmy merilis pernyataan di Facebook, yang menyebut serangan itu “hanya membuat saya lebih terhubung” dengan sesama demonstran.

Dia juga berterima kasih kepada polisi yang dengan sigap datang membantu. Jimmy mendorong mereka untuk menemukan mereka yang berada di balik serangan yang menimpanya.

Senada, Amnesty International mendesak aparat menggelar investigasi pada serangan terhadap Jimmy Sham.

“Jimmy Sham dibiarkan berdarah di jalan dan dibawa ke rumah sakit dengan cedera kepala.”

“Bahkan dalam konteks meningkatnya serangan pada aktivis, insiden ini mengejutkan karena kebrutalannya,” ujar kepala Amnesty International di kawasan Asia Timur, Joshua Rosenzwei.