Operasi Militer: Didukung Rusia, Pasukan Suriah ‘Memasuki Manbij’ yang Jadi Tujuan Serangan Turki

0
602

Tentara Suriah bergerak cepat ke kota-kota dan desa-desa di wilayah timur laut negara tersebut, yang memungkinkan konfrontasi dengan pasukan Turki.

Media pemerintah mengatakan pasukan Suriah yang disokong Rusia telah memasuki kota Manbij, sebagai bagian dari kesepakatan dengan tentara Kurdi yang sebelumnya bersekutu dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, pasukan Turki dan milisi Suriah berkumpul di dekat kota tersebut.

Serangan Turki bertujuan mendorong pasukan Kurdi dari wilayah perbatasan.

Media pemerintah Suriah mengatakan pasukan pemerintah telah memasuki Manbij, di daerah tempat Turki ingin menciptakan “zona aman” yang steril dari para pasukan Kurdi. Sebelumnya, tentara Suriah menduduki Tal Tamer dan Ain Issa, dan para penduduk merayakan kedatangan mereka.

Kesepakatan antara Kurdi dan pemerintah Suriah dipandang sebagai dorongan bagi Presiden Bashar al-Assad untuk kembali mengerahkan pasukannya ke daerah-daerah tersebut untuk pertama kalinya sejak 2012.

Pengerahan pasukan dilakukan beberapa jam setelah AS mengumumkan bahwa hampir 1.000 tentara Amerika akan meninggalkan Suriah utara.

Serangan Turki dan penarikan pasukan oleh AS telah menuai kritik dari komunitas internasional karena pasukan Kurdi adalah sekutu penting dalam koalisi melawan kelompok yang menamakan diri mereka Negara Islam (ISIS) di Suriah. Ada kekhawatiran akan kemungkinan kebangkitan ISIS dan pelarian tahanan perang di tengah ketidakstabilan yang diakibatkan oleh pertempuran.

Pada hari Senin, Presiden Donald Trump mengatakan “jejak kecil” personel AS akan tetap di Suriah selatan untuk terus memerangi sisa-sisa ISIS.

Sanksi terhadap kementerian Turki

Sementara itu, pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap dua kementerian Turki dan tiga pejabat senior pemerintah Turki sebagai respons atas serangan militer negara itu ke bagian utara Suriah.

Menurut Wapres Mike Pence, Presiden Donald Trump telah menelpon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, guna mendesak gencatan senjata sesegera mungkin.

Pence mengatakan dirinya akan bertolak ke wilayah itu “secepat mungkin”.

Dalam jumpa pers di Washington DC, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan sanksi-sanksi yang diberikan “sangat kuat” dan punya dampak berat terhadap ekonomi Turki.

“Aksi pemerintah Turki membahayakan warga sipil tak berdosa, mendetabilisasi kawasan, termasuk melemahkan kampanye mengalahkan ISIS,” sebut pernyataan Kementerian Keuangan AS.

Wapres Mike Pence yang berdiri di sebelah Mnuchin dalam konpers tersebut, memperingatkan sanksi-sanksi itu “akan berlanjut akan bertambah parah kecuali Turki melakukan gencatan senjata secara langsung, menghentikan kekerasan, dan menegosiasikan kesepakatan jangka panjang mengenai topik-topik di sepanjang perbatasan antara Turki dan Suriah.”

Apa isi kesepakatan pasukan Kurdi dengan pemerintah Suriah?

Menurut Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, kesepakatan yang diteken pada Minggu (13/10) akan memungkinkan Suriah untuk mengerahkan pasukannya di sepanjang wilayah perbatasan yang dikuasai oleh pasukan Kurdi demi “mengusir agresi [Turki]”.

Pada 2012, pasukan yang setia kepada Presiden Assad menarik diri dari wilayah itu untuk memerangi pemberontak di tempat lain, membiarkan milisi Kurdi mengambil kendali.

Meskipun tidak setuju dengan upaya mereka untuk memerintah diri sendiri, Assad tidak berusaha merebut kembali wilayah tersebut, terutama setelah Kurdi menjadi mitra dalam koalisi melawan ISIS bersama pasukan AS.

Kesepakatan tersebut menandai perubahan aliansi pasukan Kurdi, yang mengatakan mereka telah “ditusuk dari belakang” oleh Presiden Trump setelah ia menarik lusinan tentara AS dari timur laut Suriah pekan lalu.

Langkah ini membuka jalan bagi operasi militer Turki, yang memandang elemen-elemen kelompok Kurdi di Suriah sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang lantaran memperjuangkan otonomi Kurdi di Turki selama tiga dekade.

Selain sebagai mitra dalam upaya melawan ISIS, suku Kurdi sangat penting bagi AS dalam membatasi pengaruh saingannya, Rusia dan Iran, serta turut menjaga pengaruhnya di lapangan.

Untuk saat ini, pasukan Suriah tidak akan dikerahkan ke wilayah antara Tal Abyad dan Ras al-Ain, tempat Turki memfokuskan serangannya. Para pejabat yang dipimpin Kurdi bersikeras mereka akan tetap bertanggung jawab secara politik, dan mempertahankan ketertiban di daerah itu.