Demonstrasi Hong Kong: Seorang Pria 70 Tahun Tewas Setelah ‘Dihantam Benda Keras’ di Tengah Bentrokan

0
643

Seorang pria berusia 70 tahun tewas di sebuah rumah sakit di Hong Kong pada Kamis (14/11) setelah benda keras menghantam kepalanya di tengah bentrok antara kelompok pro-Beijing dan kelompok demonstran sehari sebelumnya.

Otoritas menyatakan bahwa pria yang bekerja sebagai petugas kebersihan tersebut sedang beristirahat makan siang saat “benda keras yang dilempar oleh demonstran bertopeng” menghantam dirinya.

Bentrokan tersebut terjadi menyusul pernyataan Presiden China Xi Jinping mengenai prinsip “satu negara, dua sistem” yang sedang “diuji”. Ia juga secara tegas menyatakan dukungan untuk kepolisian Hong Kong.

‘Korban sedang merekam bentrokan’

Benda keras diyakini menghantam kepala petugas kebersihan berusia 70 tahun saat demonstrasi memanas di perbatasan kota Sheung Shui pada Rabu (13/11).

Berdasarkan sebuah video yang merekam kejadian itu, dua kelompok terlihat saling melemparkan batu bata sebelum akhirnya batu tersebut mengenai kepala seorang pria yang langsung roboh.

Ia tewas di rumah sakit pada Kamis (14/11).

Dinas Pangan dan Kebersihan Lingkungan Hong Kong (FEHD) menyatakan pria tersebut merupakan pegawai paruh waktu yang bekerja untuk institusi tersebut.

Dinas juga mengecam demonstran bertopeng dan menyebut mereka sebagai kelompok yang “sangat berbahaya”.

“(Mereka) terlibat kekerasan di berbagai distrik selama tiga hari berturut-turut dan menyerang warga sipil. Perilaku mereka ini sangat keterlaluan,” kata otoritas dinas dalam pernyataan resmi.

Unjuk rasa makin memanas

Demonstrasi untuk menentang rancangan undang-undang yang akan memungkinkan ekstradisi dari Hong Kong ke China sudah berlangsung sejak bulan Juni di Hong Kong.

Kelompok yang menentang rancangan undang-undang tersebut menganggap, jika disahkan, alat hukum tersebut dapat mengancam mereka yang kritis terhadap Beijing dan akan membatasi kebebasan berpendapat di Hong Kong.

Rancangan undang-undang tersebut kemudian batal dibahas, tetapi unjuk rasa terus berlanjut untuk menunjukkan penolakan terhadap kepolisian dan mengkritisi cara-cara yang digunakan Beijing untuk mengatur pemerintah Hong Kong.

Unjuk rasa yang semakin memanas dalam seminggu terakhir diwarnai bentrok di jalanan dan universitas, termasuk flashmob di jam makan siang.

Pada Senin (11/11), seorang anggota kepolisian menembakkan peluru tajam ke arah pinggang seorang aktivis, sementara seorang pria terbakar saat sedang bentrok dengan kelompok anti-Beijing.

Sementara itu, otoritas Hong Kong menyatakan bahwa menteri kehakiman Hong Kong, Teresa Cheng, mendapat luka serius setelah ia terdorong oleh kerumunan demonstran di London, Inggris, baru-baru ini.

Cheng berada di London dalam rangka mempromosikan Hong Kong sebagai salah satu lokasi pertemuan untuk mencapai kesepakatan antara kelompok yang berkonflik.

Pemerintah China mengecam insiden di London tersebut dan menuntut penyelidikan yang menyeluruh.

Kurang dari seminggu lalu, pelajar berusia 22 tahun, Alex Chow, tewas setelah terjatuh dari sebuah gedung.