Generasi Micin Karena MSG, Benarkah?

0
797

Jika Anda aktif bermain media sosial pasti pernah mendengar istilah generasi micin. Ya, sebutan ini ditujukan untuk anak-anak remaja maupun dewasa yang sering membuat ulah aneh dan tingkah tidak berfaedah, bahkan cenderung bodoh. Hal tersebut di-videokan untuk kemudian dibagikan ke media sosial.

Tingkah-tingkah bodoh ini sering dipercaya (dengan bercanda tentunya) akibat penurunan fungsi otak karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung MSG atau micin. Dari sinilah istilah generasi micin timbul.

Generasi micin dan konsumsi MSG

Micin, MSG, atau monosodium glutamat adalah zat yang sering digunakan sebagai penyedap makanan. Anda bisa menemukannya di berbagai makanan kemasan dengan rasa yang gurih atau asin, hingga bumbu penyedap yang Anda gunakan saat memasak.

Banyak orang Indonesia percaya bahwa terlalu banyak mengonsumsi MSG atau micin dapat membuat otak menjadi bodoh hingga timbul istilah generasi micin untuk mereka yang menujukkan perilaku konyol dan bodoh. Tapi benarkah tingkah bodoh ini bisa dikaitkan dengan konsumsi MSG?

Monosodium glutamat berasal dari asam amino glutamat yang sebenarnya tersedia di alam.  Zat ini dibentuk menjadi MSG dengan cara fermentasi dan dicampurkan bersama garam sehingga menghasilkan rasa gurih pada makanan.

Terlepas dari isu yang mengatakan MSG berbahaya untuk otak, sebenarnya MSG aman dikonsumsi. Adanya lapisan pelindung otak (blood-brain barrier) melindungi otak dari micin. Oleh karena itu tidak ada kaitannya sama sekali antara perilaku aneh para generasi micin.

Dampak MSG terhadap otak masih merupakan sesuatu yang kontroversial dan membutuhkan studi lebih lanjut. Sampai saat ini penyedap rasa MSG masih dinyatakan aman untuk dikonsumsi dalam batasan tertentu, yakni di bawah tiga gram per harinya atau setara dengan setengah sendok teh.

Apakah micin aman untuk dikonsumsi?

Jika dampak buruk MSG belum terbukti, berarti tidak ada masalah dengan generasi micin tetap mengonsumsi penyedap rasa ini. Jangan salah, meskipun cenderung aman untuk dikonsumsi, tetapi tidak semua orang bisa memasukkan penyedap rasa ini.

Beberapa orang yang lebih sensitif dapat mengalami Chinese restaurant syndrome beberapa menit setelah mengonsumsi MSG. Penderitanya dapat mengalami gejala, seperti:

  • Lemas
  • Otot menegang
  • Sakit kepala
  • Berkeringat
  • Detak jantung makin cepat
  • Dada terasa tertekan
  • Kemerahan pada kulit
  • Kebas

Apabila Anda mengalami efek samping di atas, sebaiknya hentikan dan hindari konsumsi penyedap rasa ini. Konsumsi MSG juga sebaiknya dihindari oleh penderita sindrom iritasi usus besar dan fibromyalgia, karena micin diyakini dapat memperparah kondisi penderita.

Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa MSG dapat memicu kenaikan berat badan dan berpotensi menimbulkan obesitas. Meskipun demikian, dampak micin yang satu ini masih dalam perdebatan dan perlu ditelusuri lebih lanjut.