NASA mengeksplorasi Matahari dengan lebih dekat pada 2018 di mana Parker Solar Probe, yang menukik dalam jarak 6,2 juta kilometer dari permukaan Matahari. Itu merupakan jarak paling dekat yang pernah kita lakukan.

Tapi pernah terpikirkan bakal seperti apa jika kita mendekat sedikit lagi ke bintang di pusat tata surya ini? Seperti ditulis Business Insider, kira-kira akan seperti ini jadinya ketika kita melewati lapisan Matahari hingga ke inti:

1. Corona

Perjalan pertama kita akan berada pada corona, lapisan terluar Matahari yang berada 7 sampai 10 juta kilometer dari permukaan Matahari. Suhunya mencapai 1 juta derajat Celsius yang mana artinya bisa sampai 900 kali lebih panas dari lava! Wih, dari sini saja kita sudah bisa menyerah untuk menjelajah lebih jauh ya, detikers.

2. Kromosfer

Kromosfer memiliki warna kemerahan dan warnanya hanya bisa dilihat oleh mata telanjang selama gerhana Matahari total. Pada saat gerhana terjadi, lapisan kromosfer tampak menyerupai cincin berwarna kemerah-merahan yang melingkari matahari.

Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2.000 hingga 3.000 kilometer.

3. Fotosfer

Lapisan selanjutnya adalah fotosfer, ini adalah lapisan Matahari yang kita lihat setiap harinya. Di sini, gravitasi Matahari begitu kuat, seseorang yang beratnya 150 pound (68 kg) di Bumi akan berbobot sekitar 4.000 pound (1.800 kg) di sini dan angka itu hampir sama dengan badak.

Jika kita bisa mendarat di sini, kemungkinan itu akan menghancurkan tulang dan menghancurkan organ-organ internal. Nah, karena kita bicara soal Matahari yang mana tidak memiliki permukaan yang solid — ia hanya bola raksasa hidrogen dan gas helium, sehingga akan mustahil melakukan pendaratan di Matahari.

Alih-alih mendarat di fotosfer, kita justru bisa ‘masuk’ ke dalamnya. Salah satu bahaya terbesar dalam fotosfer berasal dari titik-titik hitam yang sangat besar yang dapat kita lihat. Ini disebut dengan sunspot atau bintik matahari.

Sunspot adalah daerah gas yang lebih dingin. Bintik-bintik matahari dihasilkan oleh medan magnet yang kuat yang berasal dari dalam Matahari. Nah, di mana ada bintik matahari, solar flame sering terjadi. Saat itulah medan magnet dan gas super panas meletus dari permukaan, melepaskan energi sebanyak 10 miliar bom hidrogen.

4. Zona konveksi

Lanjut ke lapisan selanjutnya, ada zona konveksi. Di sini, suhu mencapai 2 juta derajat Celcius. Tentunya tidak bisa kita masuki. Di Bumi unsur paling kuat ada tantalum karbida, yang dapat tahan panas sekitar 4.000 derajat Celcius. Tapi tentu saja belum cukup (sangat jauh dari kata cukup) kuat untuk menghadapi panasnya lapisan Matahari ini.

5. Zona radiasi

Pada 200 ribu kilometer ke bawah, kita akan mencapai zona radiasi. Ini adalah lapisan matahari yang paling tebal dan tekanannya setidaknya 100 juta kali lebih besar daripada di permukaan laut di Bumi. Karena begitu padat, tidak ada banyak ruang untuk gelombang cahaya untuk melakukan perjalanan, yang berarti di sini, gelap gulita.

6. Inti Matahari

Perjalanan pun terhenti di… inti Matahari. 500 ribu kilometer di bawah permukaan, pusat Matahari tekanannya meningkat lebih dari 200 miliar kali tekanan di permukaan laut di Bumi, menekan atom-atom di sekitarnya dengan sangat erat sehingga sekitar 10 kali lebih padat daripada besi.

Tambahannya, suhunya adalah 15 juta derajat Celcius. Masuk akal tentunya karena hampir semua energi besar matahari diproduksi di inti.