Ketika Pabrik Mobil Kelas Dunia Tak Lagi Memproduksi Mobil Namun Memproduksi Masker dan Ventilator

0
610

Manufaktur mobil menanggapi seruan dari berbagai pemerintah untuk membantu membuat ‘ventilator’ (alat bantu napas) dan masker bedah sebagai bantuan selama pandemi virus corona.

Sejak Senin (23/03), Fiat mulai mengalihfungsikan salah satu pabrik mobil miliknya di China untuk memproduksi sekitar satu juta masker beda dalam satu bulan.

Perusahaan manufaktur mobil itu bertujuan untuk memulai produksi dalam waktu beberapa minggu mendatang, tulis ketua pelaksana Mike Manley melalui surel.

Perusahaan mobil besar lainnya sedang mencari cara agar dapat mengalihkan produksi untuk membuat ventilator.

General Motors, Ford, dan Tesla di Amerika Serikat telah berjanji akan memberi bantuan dengan menawarkan sumber daya untuk memproduksi ventilator, beserta produsen mobil Jepang Nissan and tim Formula 1 di Inggris.

Pabrik mobil besar di AS, Eropa dan Asia telah menghentikan produksi demi mencegah penyebaran coronavirus.

Tetapi mereka berjanji untuk membantu membuat ventilator dan peralatan medis penting lainnya.

Presiden AS Donald Trump dalam cuitan pada hari Minggu: “Ford, General Motors, dan Tesla diberi kesempatan untuk membuat ventilator dan produk logam lainnya, CEPAT! Silahkan melaju pada eksekutif mobil, mari kita lihat seberapa baik Anda?”

Langkah produksi itu menyusul keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang memudahkan proses persetujuan pembuatan perangkat medis demi membantu mempercepat produksi ventilator.

“Pembuat perangkat medis dapat dengan lebih mudah melakukan perubahan pada produk yang ada, seperti perubahan pemasok atau bahan, untuk membantu mengatasi keterbatasan manufaktur saat ini atau kekurangan pasokan,” kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Alex Azar dalam sebuah pernyataan.

“Pabrikan lain, seperti pembuat mobil, dapat lebih mudah mengalihfungsikan proses produksi untuk membantu meningkatkan pasokan.”

Namun demikian, para pakar mengingatkan bahwa manufaktur mobil mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengubah produksi.

Jens Hallek, kepala produsen ventilator Hamilton Medical, mengatakan kepada Wired bahan dan komponen yang diperlukan untuk membangun ventilator adalah “sangat spesifik” dan membutuhkan “keahlian khusus”.

“Ini adalah mesin yang sangat sensitif dengan tidak hanya banyak memiliki perangkat keras, tetapi juga banyak perangkat lunak. Jika salah satu komponen tidak bekerja dengan benar, seluruh mesin akan mati dan tidak dapat digunakan lagi,” katanya.

Mantan pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Washington Post bahwa perlu lebih dari setahun bagi pembuat mobil atau pabrik dirgantara untuk mulai membuat ventilator.

Sementara itu, pemimpin Tesla Elon Musk mengatakan dia telah membeli 1.255 ventilator dari China dan mengirimnya ke Los Angeles.