Robovent Ventilator dan RoboHelm Karya Universitas Gunadarma Lulus Uji Klinis oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta

0
1805

Depok,- Satu lagi kabar baik dari negeri kita, Indonesia. Universitas Gunadarma berhasil menciptakan Robovent, ventilator berbasis IoT dan AI yang bisa dikontrol dari jarak jauh.

Sejumlah tenaga ahli Universitas Gunadarma akhirnya berhasil mengembangkan beberapa alat ventilator yang efektif untuk menangani berbagai persoalan terkait pernafasan, utamanya untuk pasien Covid-19.

Salah satu alat yang diunggulkan adalah Robovent 1. Alat ini ini telah berhasil lulus uji klinis untuk ijin produksi oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, sebagai perangkat resutitator emergensi ventilator.

“Robovent-1 ini dibuat sebagai kontribusi Universitas Gunadarma. Kami berharap bisa membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19, yaitu membantu pasien yang menderita gagal nafas akibat Covid-19 pada gejala klinis tahap dua,” kata Rektor Universitas Gunadarma, Prof Margianti beberapa waktu lalu.


Dia menjelaskan, pengembangan Robovent-1 ini bekerja sama dengan PT Sari Teknologi dan PT Inti Inovasi Teknologi. Proses pengujian teknis BPFK dilakukan secara lengkap mencakup: Volume tidal (vt), respiratory rate (RR), rasio inspirasi dan ekspirasi (I/E), PEEP, PIP, keselamatan kelistrikan, kehandalan, serta sistem alarm.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma, Adang Suhendra menyebut, alat bantu pernafasan berbasis Internet of Things (IoT) ini merupakan buah karya sejumlah pakar Universitas Gunadarma yang terdiri dari Falkutas Teknologi Industri, Falkutas Kedokteran, dan Falkutas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi terlibat langsung dalam riset pengembangan alat tersebut.

Kelebihan Robovent-1 dibandingkan dengan yang sudah ada adalah teknologi IoT, di mana tenaga medis dapat memantau pasien secara jarak jauh sehingga sangat cocok untuk penanganan pasien penyakit menular seperti Covid-19.

Sistem alarm, merupakan LCD display serta berbasis IoT. Robovent-1 merupakan ventilator low budget karena 85% komponen material berasal dari dalam negeri.

Selain Robovent-1, saat ini produk lain yang sudah didaftarkan dan lulus uji di BPFK adalah, Nurse Care (N-CPAP)+High Flow Nasal Canule, HFNC Only, Ventilator ICU pneumatic, Powered Air Purifying Respirator (PAPR), RoboHelm dan kamera pengukur suhu tubuh.

Selain itu, Universitas Gunadarma juga telah menghasilkan produk inovatif hasil penelitian yang terkait Covid-19 adalah, perangkat lunak aplikasi medis untuk pendeteksian kanker paru dalam ruang 2 dan 3 dimensi, sistem pakar untuk diagnosis kanker paru LCDiagnosis, sistem monitoring Covid-19.


RoboHelm, adalah salah satu alat yang cukup efektif dan mudah untuk digunakan. Bahkan karena ukurannya hanya seperti koper, alat ini disebut-sebut mampu dibawa tenaga medis hingga ke daerah pelosok.

“RoboHelm adalah helm cpap yang merupakan modifikasi dari RoboVent,”

Adapun kelebihan RoboHelm disungkup hidung maupun muka adalah, lebih nyaman digunakan, mengurangi resiko kontaminasi ke ruang perawatan dan tenaga medis, kemudian mengurangi dampak lecet di kulit akibat tekanan, sehingga dapat digunakan lebih lama.


Alat ini jauh lebih murah dan sangat-sangat bisa untuk memangkas biaya kesehatan khususnya penanganan Covid.

Gunadarma berharap, produk-produk inovasi yang telah dikembangkan diharapkan dapat digunakan secara luas baik oleh rumah sakit maupun puskesmas di Indonesia dan berpeluang dapat di ekspor ke mancanegara.