Trump Ingin Buka Kembali Ekonomi AS ‘Dengan Vaksin atau Tanpa Vaksin’

0
486

Presiden Donald Trump berjanji akan membuka kembali perekonomian AS “dengan atau tanpa vaksin”. Hal itu ia sampaikan saat mengumumkan target untuk menyediakan vaksin virus corona pada akhir tahun.

Ia menyamakan proyek vaksin, yang diberi nama “Operation Warp Speed”, dengan upaya menghasilkan senjata nuklir pertama di dunia pada masa Perang Dunia II.

Namun Trump menjelaskan bahwa tanpa vaksin pun, warga Amerika harus mulai kembali ke kehidupan seperti biasa.

Di sisi lain, banyak ahli meragukan vaksin virus corona bisa dikembangkan dalam waktu satu tahun.

Apa itu ‘Operation Warp Speed’?

Berbicara dalam jumpa pers di Gedung Putih pada hari Jumat (15/05), Trump mengatakan proyek ini akan dimulai dengan studi pada 14 kandidat vaksin yang menjanjikan untuk mempercepat penelitian dan persetujuan.

“Itu berarti besar dan berarti cepat,” katanya tentang Operation Warp Speed. “Satu upaya saintifik, industri, dan logistik besar-besaran yang belum pernah kita lakukan sejak Proyek Manhattan.”

Trump menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat dan mantan eksekutif kesehatan untuk memimpin operasi tersebut, sebagai bentuk kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk menemukan dan mendistribusikan vaksin.

Moncef Slaoui, yang sebelumnya memimpin divisi vaksin di perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, akan memimpin misi, sedangkan Jenderal Gustave Perna, yang mengawasi distribusi untuk Angkatan Darat AS, akan berperan sebagaiĀ chief operating officer.

Berbicara setelah Trump, Slaoui mengatakan ia “yakin” bahwa “beberapa ratus juta dosis vaksin” akan bisa dibagikan pada masyarakat umum pada akhir tahun 2020

Ia mengakui dalam wawancara sebelumnya dengan New York Times bahwa target itu ambisius, namun mengatakan ia “tidak akan berkomitmen kecuali saya pikir itu bisa dicapai”.

Banyak pakar mengatakan vaksin adalah satu-satunya hal yang akan memberi warga Amerika kepercayaan diri untuk sepenuhnya membuka kembali perekonomian tanpa adanya pengujian secara luas.

Apa lagi yang dikatakan Presiden Trump?

“Saya tidak mau orang berpikir ini semua tergantung pada vaksin,” katanya. “Vaksin atau tanpa vaksin, kita kembali. Dan kita sedang memulai prosesnya.”

“Dalam banyak kasus mereka tidak punya vaksin dan virus atau flu muncul dan Anda berjuang melewatinya,” imbuhnya. “Hal-hal lain tidak pernah ada vaksinnya dan mereka pergi begitu saja.”

“Saya pikir sekolah harus kembali dibuka pada musim gugur,” lanjut Trump.

Awal pekan ini, Dr. Anthony Fauci, yang bertugas di gugus tugas virus corona dan muncul mengenakan masker dalam jumpa pers di Gedung Putih, bersaksi di hadapan Senat bahwa “terlalu jauh dari harapan” untuk membuka kembali sekolah pada musim gugur.

Ketika Trump berbicara pada hari Jumat, sekelompok pengemudi truk yang telah parkir di sekitar Gedung Putih selama beberapa pekan membunyikan klakson sebagai protes terhadap upah rendah.

“Itu sopir-sopir truk yang ramah. Mereka di pihak kita,” kata Trump. “Ini hampir seperti perayaan.”

Sang presiden – yang tidak mengenakan masker – sempat meminta seorang wartawan untuk melepaskan maskernya sehingga ia bisa didengar lebih jelas di tengah kebisingan suara klakson.

Apakah akhir tahun 2020 target yang realistis?

Dr. Fauci dan para pakar lainnya sangat yakin bahwa pengembangan vaksin akan membutuhkan waktu sedikitnya satu tahun.

Ketika wabah Ebola melanda antara 2014-16, baru pada Desember 2019 Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS menyetujui vaksin pertamanya.

Beberapa pakar kesehatan tetap skeptis tentang target pengembangan dan distribusi yang disampaikan Gedung Putih.

“Saya tidak mengerti bagaimana itu terjadi,” kata Dr. Peter Hotez, direktur Medicine Coronavirus Vaccine Team di Baylor College, dalam wawancara di CNN usai pengumuman Trump.

“Saya tidak melihat ada jalan untuk vaksin apa pun mendapat lisensi untuk penggunaan darurat atau sebaliknya hingga kuartal ketiga 2021,” tambahnya.

Dr. Rick Bright, seorang direktur vaksin AS yang dicopot dari jabatannya setelah menuding Gedung Putih memberikan tekanan politik seputar perawatan virus corona, bersaksi di hadapan Kongres pada hari Kamis bahwa pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu satu dekade.

Apa lagi upaya AS untuk melawan virus corona?

‘Warp Speed’ adalah yang terbaru dari beberapa proyek respon Covid-19 yang telah dilakukan Washington.

Pada bulan Maret, Gedung Putih meluncurkan prakarsa tes, meminta pengecer farmasi besar seperti CVS, Walgreens, dan Rite Aid untuk mendirikan tempat tes tanpa-turun (drive-through) di seluruh negeri. Namun, kemitraan itu mandek, dan AS terus dikritik karena lambat dalam melakukan tes.

Dalam beberapa pekan terakhir, Gedung Putih mengumumkan upaya lebih lanjut dan telah membantu meningkatkan jumlah tes hingga hampir 10 juta pada 15 Mei, menurut basis data Our World in Data.

Selain prakarsa vaksin terbaru dari Gedung Putih, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan juga mengevaluasi kandidat vaksin untuk uji coba pada manusia.

Pada Jumat malam, Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikontrol Partai Demokrat meloloskan, lewat jajak pendapat, RUU untuk mengeluarkan paket bantuan virus corona senilai lebih dari US$3 triliun, termasuk dana stimulus bagi pemerintah daerah dan bantuan langsung tunai bagi warga Amerika.

Namun paket itu, yang bahkan ditolak oleh beberapa anggota Demokrat, dinilai tidak berpeluang lolos di Senat yang dikuasai Partai Republik.