Penduduk di kampung tentu tidak mendapat jaringan internet sebagus di kota. Namun, mereka juga butuh akses internet murah di masa kebiasaan baru.

Sebabnya, warga di pedesaan juga menghadapi kondisi yang sama akibat pandemi COVID-19. Semua anak mesti belajar dari rumah, namun kondisi internet di pedesaan belum tentu sama kualitasnya dengan di perkotaan.

Salah satu kondisi ini dijumpai di Kampung Cilimushideung, Kecamatan Cibatu, Garut. detikINET berbincang dengan adalah satu warga Syakila Nurhilmi (17) yang sekarang adalah siswa kelas XII.

Syakila biasa membeli kuota seharga Rp 75 ribu. Namun kuota tentu ada batasnya.

“Apalagi kalau kuota kan ada batasnya. Ketika habis, ya tidak bisa akses internet,” kata Syakila, Rabu (22/7/2020).

Selain dengan Syakila, detikINET juga berbincang dengan Firman Firdaus (46), salah seorang warga Kampung Cilimushideung. Firman mengaku internet murah akan membantu anak-anaknya belajar di rumah.

“Saya pribadi saja terbantu. Dengan penghasilan sedikit, sekarang harus ada daring belajarnya,” kata Firman.

Untuk saat ini, Syakila, Firman dan warga lain terbantu dengan jaringan fiber optik yang digagas salah satu warga yaitu Budi Hermawan (44). Internet murah ini jadi solusi untuk warga kampung yang masih sekolah untuk belajar online. Selain itu, masyarakat yang bertani juga bisa mencari informasi yang inovatif untuk membantu mereka bertani.

Meskipun internet murah dibutuhkan warga kampung, pengadaannya belum sesuai regulasi. Salah satunya adalah masalah perizinan. Sebab, dalam mengoperasikan jaringan fiber optik, Budi memerlukan izin Internet Service Provider (ISP).

Budi meminta kebijakan dari pemerintah. Sebab, syarat untuk memenuhi standar izin dirasa sangat memberatkan dan tidak mungkin dicapai dalam waktu dekat. Di sisi lain, masyarakat di kampungnya sangat membutuhkan fasilitas internet murah untuk kebutuhan mereka.

“Kami minta kebijakannya dari pemerintah,” kata Budi.

Terkait masalah perizinan tersebut, Budi sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah Garut. Budi menambahkan, rencananya Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Garut dan provinsi akan membantu.

“Diskominfo Jabar siap membantu,” tutup Budi.