Sebuah mesin Enigma, perangkat penyandian milik Nazi yang pada Perang Dunia II diandalkan untuk mengirim pesan rahasia demi mengelabui pihak Sekutu, ditemukan di kedalaman Laut Baltik. Mesin legendaris itu ditemukan secara tidak sengaja oleh beberapa penyelam Jerman di pantai utara Jerman.

Para penyelam itu sebenarnya sedang berusaha membuang sampah jala ikan di area itu yang mengancam makhluk laut. Salah satunya Florian Huber, arkeolog bawah air, yang tak menyangka bakal menemukan benda bersejarah itu.

“Saya telah menemukan berbagai hal menarik dan aneh dalam 20 tahun terakhir. Tapi saya tidak pernah mengimpikan suatu hari kami akan menemukan mesin Enigma yang legendaris,” katanya, dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (4/12/2020).

Pada Perang Dunia II, Enigma dipakai Nazi untuk mengirim dan menerima pesan rahasia. Namun pemecah kode Inggris berhasil memecahkan penyandian mesin ini sehingga menjadi salah satu penentu kemenangan Sekutu atas Nazi.

Mesin sandi Enigma langka yang digunakan oleh militer Nazi selama Perang Dunia Kedua digambarkan di dasar laut Teluk Gelting dekat Flensburg, Jerman, pada 11 November 2020. (REUTERS / Christian Howe)

Para pakar Inggris di Bletchley Park yang dipimpin oleh Alan Turing, seorang genius, bekerja siang dan malam untuk memecahkan kode Enigma. Turing walau amat besar jasanya, dibayangi kabar tidak mengenakkan tentang keyakinan dan keterlibatannya terkait aktivitas homoseksual, yang saat itu dianggap sebagai tindak pidana di Inggris.

Namun di kemudian hari, Turing benar-benar dianggap pahlawan besar bagi Inggris, bahkan wajahnya tercetak di pecahan 50 poundsterling.

Adapun Enigma yang berwujud mirip mesin ketik, diciptakan oleh sosok Arthur Scherbius dan awalnya dipakai untuk kepentingan komersial. Tak berapa lama, pemerintah mengadopsi mesin tersebut dan Nazi memanfaatkannya sebagai salah satu perangkat teknologi terampuh mereka.

Beberapa saat sebelum Nazi Jerman menyerah di Mei 1945, tentara mereka diperintahkan menenggelamkan sekitar 50 kapal selam U-Boot, termasuk juga mesin Enigma. “Kami menduga Enigma ada di laut terkait peristiwa ini,” kata Huber.