Perusahaan teknologi Alibaba mengembangkan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat mendeteksi konten pornografi melalu teknologi pengenalan suara.
Sistem ini sudah mulai diuji coba pada Minggu lalu (19/8), dan dikabarkan bakal diluncurkan pada bulan September mendatang. Meski demikian, Alibaba belum mengumumkan secara resmi di mana saja teknologi ini akan dapat digunakan.
Dibekali dengan metode pengenalan voiceprint (visualisasi suara berdasarkan frekuensi, durasi, dan amplitudo gelombang), AI ini dapat mengidentifikasi sejumlah bahasa seperti bahasa China, Jepang, Inggris, Russia, serta beberapa dialek lokal di China.
Setelah mengubah suara menjadi skrip, AI akan membandingkan skrip tersebut dengan banyak kosa kata di dalam kamusnya dan model-model audio anti-spam yang juga dikembangkan oleh Alibaba.
Dilansir dari Xinhua, kamus dan model-model audio anti-spam besutan Alibaba mengumpulkan puluhan ribu kata-kata berbau pornografi, lengkap dengan berbagai jenis pelafalan.
Selama tahun ini, pemerintah China telah meningkatkan intensitas pemblokiran konten yang dianggap vulgar atau tidak senonoh. Berbagai platform penyedia layanan video singkat menjadi target utama, dan banyak perusahaan telah dipaksa untuk melakukan pengawasan konten dengan ketat.
Dikutip dari Technode, penggunaan AI dalam menjaga konten dunia maya telah meningkat pesat. Sistem-sistem seperti milik Alibaba ini akan membantu memblokir lebih banyak lagi konten pornografi.
Sumber : CNN [dot] COM, xinhuane [dot] COM, Technode [dot] COM