Sepekan tayang di China, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald tampaknya tak bisa berharap banyak. Film tersebut tak mampu tandingi kokohnya ‘Venom’ dan film lokal.
Padahal, Variety mengabarkan, sejumlah unsur cerita sudah dibuat sedemikian rupa untuk menarik penonton Asia, terutama China yang merupakan pasar terbesar kedua di dunia.
Pada Jumat (23/11) siang atau enam hari setelah rilis di China, ‘The Crimes of Grindelwald’ telah memperoleh sebesar US$46,3 juta di pasar terbesar di Asia tersebut.
Box office film sekuel Fantastic Beasts and Where to Find Them tersebut dihajar oleh ‘Venom’ pada Rabu dan Kamis, serta film thriller kriminal lokal, ‘A Cool Fish’.
Posisi film yang disutradarai oleh David Yates tersebut semakin terpuruk ketika memasuki Jumat sore, karena rilisnya ‘Ralph Breaks the Internet’ dan ‘Johnny English Strikes Again’ yang juga memiliki banyak fan di China.
Kondisi yang dihadapi Fantastic Beast 2 cukup miris mengingat pendahulunya mendapatkan total box office hingga US$86 juta di China, dua kali lipat dibandingkan pendapatan saat ini dengan jumlah layar yang lebih sedikit.
Pada Rabu dan Kamis lalu ketika Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald dihajar pendatang baru, film itu ditayangkan di 70 ribu jadwal per hari.
Variety menyebut kisah dunia sihir Wizarding World dari JK Rowling amatlah populer di China. Masyarakat Negeri Tirai Bambu lebih kenal dengan Harry Potter dibandingkan Pangeran Harry sebagai ikon dari Inggris.
Dalam laman pengulas film dari China, Douban, Fantastic Beasts 2 telah dinilai oleh 127 ribu penonton dan mendapatkan nilai akhir 7,2. Namun film ini mendapatkan kritikan berupa cerita yang rumit, sama seperti komentar dari Barat maupun di Indonesia.
Variety juga menyebutkan Fantastic Beast 2 tergolong kalah tarung di China meskipun sudah memasukkan unsur budaya lokal di sana, yaitu kemunculan makhluk sihir Zouwu.
Zouwu, yang disebutkan dalam film dikisahkan dari mitologi Shan Hai Jing yang bermakna Classic of Mountains and Seas, kisah kuno China yang berisi mitos dan mistis geografi yang berasal dari abad ke-4 Sebelum Masehi.
“[Film] ini menggambarkan apa yang digambarkan dalam mitologi China: raksasa, kucing seukuran gajah, lima warna. Ini benar menarik bagi Newt Scamander untuk mengambil dan memeliharanya,” kata JK Rowling dalam unggahan promosi Fantastic Beasts 2.
“Ada sebuah hal yang buas dari China namun benar-benar mempesona,” lanjutnya.
Upaya Hollywood menggambarkan makhluk mitos tersebut mendapatkan pujian dari banyak ulasan di China, meskipun faktanya tak dapat menyelamatkan film ini menguasai seutuhnya pasar box office negara itu.
Sumber : CNN [dot] COM