Huawei: Google Batasi Penggunaan Android, Pabrikan Asal China Tetap Sediakan Pembaruan

0
709

Google memotong akses pabrikan telepon Huawei dari sejumlah pembaruan sistem operasi Android buatan mereka.

Gawai-gawai baru yang diproduksi perusahaan asal China itu juga akan kehilangan akses toko aplikasi Google (Google Play) dan perangkat lunak seperti Gmail.

Namun dalam komentar pertama menanggapi langkah respons, Huawei meyakinkan jutaan pelanggan global mereka bahwa Huawei tetap akan menyediakan pembaruan keamanan dan layanan purnajual.

“Fokus kami sekarang adalah meyakinkan dan mempertahankan layanan kami ke para pelanggan dan akan terus memberikan layanan kepada mereka,” kata Jeremy Thompson, wakil presiden Huawei untuk Inggris kepada BBC.

“Kami akan tetap bekerja sama dengan Google, untuk menjamkin keamanan dan juga akan tetap bekerja sama dengan Google Play,” katanya.

Huawei masih dapat menggunakan sistem operasi Android versi yang tersedia melalui lisensi sumber terbuka (Open Resource).

Google mengambil langkah membatasi kerja sama dengan Huawei untuk mematuhi peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat.

‘Dampak besar’

Rabu lalu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump menambahkan Huawei ke dalam “daftar entitas”, memblokir penjualan maupun transfer teknologi Amerika tanpa lisensi.

“Sampai ada pernyataan yang jelas dari Google, sulit untuk berpekulasi tentang konsekuensinya,” ujar Ben Wood, dari konsultan CCS Insight.

“Namun seandainya laporan Reuters akurat, hal itu akan berdampak besar terhadap bisnis konsumen Huawei.”

Sejumlah pemerintah di seluruh dunia telah memblokir perusahaan telekomunikasi untuk menggunakan perangkat Huawei dalam jaringan 5G generasi-berikutnya, dengan alasan masalah keamanan.

Sejauh ini, Inggris belum menerapkan larangan resmi.

“Huawei telah bekerja keras mengembangkan App Gallery buatan mereka sendiri dan aset perangkat lunak lainnya seperti halnya upaya mereka dalam mengembangkan solusi chipset. Ada sedikit keraguan bahwa semua upaya tersebut merupakan bagian dari hasrat mereka untuk mengontrol nasib mereka sendiri,” ujar Wood.