Tambahan Kasus Covid-19 Nyaris 13 Ribu per Hari, Kematian 290

0
518

Kasus positif Covid-19 secara nasional bertambah 12.990 pada Jumat (18/6). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.963.266 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.779.127 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 7.907 dari hari sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 54.043 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus corona bertambah 290 dari kemarin.

 

Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 132.215 sampel. Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang dirawat dan isolasi kini mencapai 130.096 orang. Sedangkan suspek Covid-19 sebanyak 111.635 orang.

Sehari sebelumnya, kasus positif Covid-19 terakhir kali berada di angka 12 ribu dalam sehari terjadi pada 6 Februari 2021. Tambahan 12 ribu hari ini menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Belakangan data terkait Covid-19 yang dilaporkan pemerintah kembali dipertanyakan. Sejumlah anggota organisasi profesi dokter di Indonesia mendesak agar pemerintah transparan dalam menyajikan data, terutama terkait temuan kasus varian mutasi virus corona.

Transparansi data dinilai perli dilakukan agar publik memahami pemetaan wilayah varian corona sehingga dapat lebih waspada. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat menentukan kebijakan antisipatif selanjutnya.

“Negara harus transparan, setiap minggu Whole Genome Sequence (WGS) baru harus dipaparkan,” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan dalam acara daring, Jumat (18/6).

Presiden Joko Widodo merapikan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.

Selain itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga kasus positif dan kematian warga yang terpapar Covid-19 di lapangan lebih banyak dari yang dilaporkan pemerintah pusat. Hal itu berkaca pada beberapa kasus jumlah pemakaman Covid-19 yang lebih banyak daripada data harian yang dilaporkan pemerintah daerah.

Pihak lain yang meragukan data pemerintah yaitu Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Lembaga ini menyebut 29,91 persen dari populasi di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pernah atau sedang terinfeksi Covid-19. Jumlah itu lebih besar 12 kali lipat dari data yang dilaporkan pemerintah.

Demi menekan laju penyebaran virus corona, sejumlah daerah menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown. Beberapa di antaranya yaitu Bandung dan Yogyakarta. Sejumlah lembaga negara, seperti beberapa komisi di DPR dan sebagian Kementerian Sosial juga menerapkan lockdown.

Hingga kini, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya menanggulangi pandemi virus corona. Mulai dari penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, program vaksinasi nasional hingga pemberian bantuan ekonomi kepada kalangan yang terdampak.

Sumber : CNN [dot] COM