Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak menjalani isolasi mandiri setelah sebelumnya menyatakan tak akan melakukannya, menyusul kontak dengan Menteri Kesehatan Sajid Javid yang positif terkena Covid-19.
Kantor PM tadinya menyatakan baik PM Johnson maupun Menkeu Sunak “tak akan melakukan isolasi karena keduanya ambil bagian dalam skema yang mencakup pengetesan harian”.
Namun partai-partai oposisi menyatakan “aturan harus ditaati dan tak boleh ada aturan yang berbeda penerapannya antara pejabat dan warga biasa”.
Kritik keras ini kemudian ditanggapi perdana menteri, dengan mengatakan bahwa “pihaknya bisa memahami situasi yang membuat frustrasi, tapi ia harus mendesak semua orang untuk taat aturan dan melakukan isolasi jika diminta oleh badan kesehatan Inggris, NHS”.
Menkeu Sunak mengatakan ia memahami kadang aturan yang ada sangat membatasi, tapi pesan yang harus disampaikan adalah semuanya harus taat aturan.
PM Johnson dan Menkeu Sunak menjalani isolasi setelah Menteri Kesehatan Sajid Javid dinyatakan positif terpapar virus corona.
Javid diketahui menggelar pertemuan dengan Johnson pada Jumat (16/07), beberapa jam sebelum dia mulai merasa tidak sehat.
Di Inggris, jumlah kasus Covid-19 terus meningkat menjelang pencabutan aturan pembatasan sosial di wilayah itu pada Senin.
Menteri Kesehatan, yang telah menerima dosis vaksin kedua dan menggambarkan gejalanya sebagai “sangat ringan”, mengatakan dia akan terus mengisolasi diri diri dan bekerja dari rumah.
Dia mengumumkan hasil tes PCR dan tes aliran lateral telah mengkonfirmasi dirinya positif Covid-19.
Sebagai tindak lanjutnya, otoritas kesehatan Inggris (NHS) akan melihat siapa saja yang telah kontak erat dengannya, baru-baru ini – misalnya seseorang yang berada dalam jarak 1-2 meter selama lebih dari 15 menit – dan memerintahkan mereka agar dikarantina.
Wartawan politik BBC, Nick Eardley mengatakan Javid berada di Downing Street pada Jumat dan saat ini ada pertanyaan tentang siapa lagi yang kemungkinan dipaksa untuk melakukan isolasi diri.
Dia bekerja dari kantornya di Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial di Whitehall pada minggu lalu dan berada di gedung parlemen sebanyak tiga kali.
Pada November lalu, Johnson, enam orang anggota parlemen dari kubu Konservatif dan dua orang penasihat politik, harus mengisolasi diri setelah seorang anggota parlemen pada jamuan sarapan di Downing Street dinyatakan positif Covid.
Sementara aturan pembatasan sosial akan berakhir pada 19 Juli, persyaratan karantina tidak akan dilonggarkan selama empat pekan lagi, dan masyarakat masih harus mengenakan masker di ruang tertutup seperti di toko-toko dan transportasi umum.
Namun demikian pemerintah menghadapi kritikan yang meningkat terhadap berbagai rencananya.
Ada peringatan bahwa Inggris mungkin perlu menerapkan kembali langkah-langkah pengetatan pada musim gugur, di mana Wakil kepala urusan medis untuk pemerintah Inggris, Jonathan Van-Tam memperingatkan “gelombang musim dingin” (bumpy winter) dapat terjadi.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter-nya pada Sabtu, Javid mengatakan dia melakukan tes aliran lateral setelah merasa “sedikit pusing” pada Jumat malam.
Javid kemudian mentweet bahwa hasil positif dikonfirmasi oleh tes PCR.
Dia mendesak orang-orang yang belum mendapatkan vaksin agar “segera mendapatkannya sesegera mungkin”.
Javid juga mengatakan orang yang merasa pusing atau melakukan kontak dengan seseorang yang positif harus menjalani tes aliran lateral.
Tes aliran lateral memberikan hasil yang cepat, menggunakan perangkat yang mirip dengan tes kehamilan dan dimaksudkan untuk digunakan pada mereka yang tidak memiliki gejala, menurut NHS.
Tes PCR terutama digunakan ketika orang memiliki gejala virus corona atau sudah memiliki hasil aliran lateral yang positif, dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
NHS menyarankan orang melakukan tes aliran lateral dua kali sepekan untuk memeriksa apakah mereka memiliki virus.
Partai Demokrat Liberal mengatakan bahwa tes positif Javid menunjukkan bahwa “tidak ada yang aman dari virus mematikan ini” dan mendesak pemerintah supaya mempertimbangkan kembali pencabutan aturan pembatasan.
Juru bicara Partai Demokrat Liberal yang menangani isu kesehatan, Munira Wilson mengatakan: “Dengan melonggarkan semua pembatasan di tengah kasus melonjak, mereka bereksperimen dengan kehidupan masyarakat.
“Saat ini, mereka mengejar strategi survival of the fittest, di mana orang-orang muda dan rentan secara klinis akan dibiarkan tanpa pertahanan.”
Sementara itu, serikat pekerja transportasi telah memperingatkan akan ada “konsekuensi mengerikan” dalam beberapa hari ke depan, karena lonjakan kasus infeksi, berdampak pada jumlah staf.
Hal itu terjadi setelah jalur Metropolitan di kereta bawah tanah London ditangguhkan pada Sabtu ketika pekerja ruang kontrol dihubungi melalui aplikasi NHS Test and Trace agar mengisolasi diri.
Inggris mencatat 54.674 kasus pada Sabtu – naik dari 51.870 kasus baru pada Jumat – serta 41 kasus kematian dalam 28 hari.
Ini adalah hari kedua berturut-turut di mana Inggris mencatat lebih dari 50.000 kasus harian – angka yang tidak pernah tercapai semenjak pertengahan Januari.
Sementara, Skotlandia akan menurunkan levelnya pada nol pembatasan Covid pada Senin, yang berarti pub dan restoran dapat buka hingga tengah malam.
Namun, batasan pertemuan di luar ruangan akan tetap berlaku, penundaan rencana para pekerja dibolehkan kembali bekerja di kantor, serta warga diwajibkan tetap mengenakan masker.
Sebagian besar aturan tentang Covid-19 di Wales akan dihapus mulai 7 Agustus, tetapi masker masih akan diperlukan di sebagian besar tempat umum dan transportasi umum.
Di Irlandia Utara, pembatasan akan dilonggarkan lebih lanjut pada 26 Juli, jika disetujui pada proses peninjauan pada 22 Juli nanti.