Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dan daerah sekitarnya menunjukkan peningkatan tingkat radiasi setelah pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah tersebut. Hal ini diungkap oleh para pejabat Ukraina.
Data online dari sistem pemantauan radiasi otomatis zona eksklusi Chernobyl menunjukkan bahwa radiasi gamma telah meningkat 20 kali lipat di atas level biasanya pada beberapa titik pengamatan. Pejabat dari badan nuklir Ukraina mengaitkan ini dengan debu radioaktif yang naik ke udara akibat pergerakan peralatan militer berat di kawasan tersebut.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl telah diduduki oleh tentara Rusia sejak Kamis (24/2) setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada dini hari. Para pekerja di fasilitas itu, yang ditempatkan di sana untuk memantau dan menjaga tingkat radiasi dalam batas aman, telah disandera oleh pasukan Rusia.
“Pegawai PLTN disandera. Ini mengancam keamanan tidak hanya Ukraina tetapi juga sebagian besar Eropa,” tulis Anna Kovalenko, seorang pakar militer Ukraina, di Facebook.
Sementara itu, pihak luar yakni ClaireCorkhill, seorang profesor degradasi bahan nuklir di Sheffield University, Inggris, menulis di Twitter. “Radiasi gamma di sekitar pabrikChernoybl tampaknya telah meningkat sekitar 20 kali lipat dibandingkan dengan beberapa hari yang lalu.” Namun, ia mengimbau untuk tidak asal menafsirkan perkataannya.
“Ini tampaknya didasarkan pada satu titik data,” tambah Corkhill dalam tweet terpisah.
“Yang menarik adalah bahwa tingkat radiasi telah meningkat sebagian besar di sekitar rute utama masuk dan keluar dari zona eksklusi Chernobyl, serta reaktor. Ini cenderung menunjukkan bahwa peningkatan pergerakan orang atau kendaraan mungkin telah mengganggu debu radioaktif,” lanjutnya.
Sebagai salah satu tempat paling radioaktif di dunia, sebagian besar zona eksklusi Chernobyl telah ditutup sejak kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina pada 1986. Pada tahun itu, dua ledakan besar di dalam reaktor pembangkit membalik tutup seberat 2.000 ton (1.800 metrik ton) seperti koin, menyelimuti sekitar 2.600 kilometer persegi wilayah dengan debu radioaktif dan potongan reaktor.
Setelah evakuasi dan pemadaman api nuklir yang merenggut banyak nyawa petugas pemadam kebakaran, reaktor ditutup dan daerah tersebut dianggap tidak dapat dihuni oleh manusia selama 24.000 tahun ke depan, sebagaimana mengutip Science Alert, Sabtu (26/2/2022).
Kembali menyoal radiasi Chernobyl, dalam pernyataan bantahan dari Igor Konashenkov seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa radiasi di sekitar pabrik berada dalam tingkat normal. Ia juga mengklaim pasukan Rusia bekerja dengan staf fasilitas untuk memastikan keamanan daerah tersebut.
Pertempuran di sekitar Chernobyl hanyalah sebagian kecil dari invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Ketika pasukan Rusia mendekati Kiev, Kementerian Pertahanan Ukraina menulis di halaman Twitter-nya, mendesak warga untuk tinggal di rumah. Para tentara dipersiapkan untuk kemungkinan terburuk.