Tanaman puya raimondi yang menghuni Kebun Raya Dublin, Irlandia baru-baru ini berbunga. Tamanan yang dijuluki Ratu dari Andes itu memunculkan bunga-bunga kecil berwarna oranye.
Melansir Botanicgardens, situs resmi Kebun Raya Dublin, puya raimondi membutuhkan bantuan burung kolibri raksasa dalam proses penyerbukannya. Pasalnya, burung kolibri raksasa memiliki habitat yang mirip dengan tempat tinggal puya raimondii.
Dibutuhkan waktu hingga 40 tahun agar puya raimondii bisa berbunga. Setelah berbunga, biasanya puya raimondii akan mati.
Puya raimondii merupakan tanaman khas Amerika Latin tepatnya dataran tinggi Andes pada ketinggian 1200 meter. Ia berkerabat dekat dengan tanaman nanas dan termasuk keluarga tanaman bromeliad.
Tinggi puya raimondii bisa mencapai 3 meter. Bahkan, tangkai bunganya bisa menjulang hingga 9-10 meter. Tak heran, dengan ukurannya yang besar itu, beberapa hewan seperti burung dan bahkan kambing bisa terjebak.
Mengutip inf.news, daun-daun puya raimondii berbentuk lancip dan panjang. Di tubuh daunnya, tumbuh duri-duri kecil yang membuat burung dan bahkan kambing bisa terjebak hingga mati.
Para ahli menemukan 44 bangkai burung dari 17 tanaman puya raimondii. Mereka bahkan cukup kesulitan ketika mencoba mengangkat bangkai-bangkai burung itu.
Pasalnya, lengan para ahli kerap tersangkut duri-duri pada daun luar puya raimondii. Satu-satunya cara agar tak tersangkut adalah merentangkan lengan hingga ke bagian dalam tanaman.
Akan tetapi, jarak antara duri-duri pada bagian dalam puya raimondii semakin rapat. Jarak antar-duri bisa hanya mencapai 1,5 cm.
Bentuk panjang dari daun puya raimondii punya fungsi untuk mengantarkan makanan dan air ke intinya di tengah. Bagi puya raimondii, menjaga cadangan makanan dan air sangat penting lantaran habitatnya yang kering.
Para ahli bahkan percaya, daun-daun itu juga mengantarkan humus dari kotoran dan bangkai burung untuk memberi nutrisi bagi puya raimondii.