Sutradara Christopher Nolan terkenal senang sekali menggunakan kamera-kamera IMAX dalam beberapa filmnya seperti Dark Knight( 2008), The Dark Knight Rises (2012) dan Dunkirk (2017) menggunakan kamera IMAX 70 mm.
Kamera itu termasuk salah satu yang sangat mahal, bahkan harganya mencapai 500 ribu USD atau senilai Rp 7,5 miliar. Dan Nolan dengan santainya menghancurkan tiga kamera tersebut untuk film-filmnya sehingga membuatnya berhutang 1,5 juta USD atau sebesar Rp 22,7 miliar pada IMAX.
Jumlah utang ini pun akan terus bertambah mengingat Nolan yang kembali menggunakan kamera IMAX untuk film terbarunya yakni Oppenheimer. Ia bahkan cukup menyiksa kamera tersebut dengan mengambil film hingga sepanjang 17,7 km dan seberat 272 kg untuk proyek yang dibintangi Cillian Murphy tersebut.
Kamera IMAX pertama yang dirusaknya itu terjadi dalam syuting The Dark Knight di mana kala itu hanya ada 4 kamera IMAX saja yang dibuat dan ia justru menghancurkan salah satunya. Kejadian itu terjadi saat adegan yang melibatkan truk kontainer, di mana Nolan memakai beberapa kamera untuk merekam adegan itu.
Sayangnya saat truk itu terbalik, mereka malah jatuh dan menimpa salah satu kamera IMAX dan membuatnya hancur berkeping-keping. Stunt driver Jim Wilkey yang mengendarai truk tersebut menekan sebuah tombol untuk mengoperasikan piston besar di belakang truk yang membuat mobil itu terguling.
Dalam The Dark Knight Rises, Nolan memanfaatkan betul potensi dari kamera IMAX dengan gambar-gambar yang sangat tajam dalam beberapa footagenya. Salah satunya pada adegan pertempuran antara polisi Gotham dan tentara Bane, yang lagi-lagi mengorbankan kamera IMAX.
Kejadian itu terjadi setelah Nolan menempelkan kamera itu pada kendaraan baru Batman. Ketika mereka melakukan manuver dan membuat sepeda motor yang digunakan stuntman Anne Hathaway itu menuruni tangga gedung tersebut, kamera itu ternyata berada terlalu dekat dengannya sehingga tak ada waktu yang cukup untuk menghindari tabrakan yang menghancurkan kamera tersebut.
Pada Dunkirk Nolan melakukan ‘penyiksaan’ pada kamera IMAX tersebut sebelum akhirnya dikalahkan oleh film terbarunya yakni Oppenheimer. Ia mengambil banyak sekali gambar untuk film tersebut dan menghasilkan footage yang lebih berbeda serta segar dibandingkan film lainnya.
Salah satunya adalah menempelkan kamera tersebut pada salah satu kapal perang yang jatuh ke lautan. Nolan dan timnya sebenarnya sudah membuat housing atau pelindung kamera tersebut dari benturan maupun masuknya air laut, namun sayangnya hal itu tak berjalan sesuai rencana.
Kamera IMAX tersebut justru tenggelam dan (tentunya) terendam air selama 90 menit lamanya sebelum akhirnya ditemukan. Untungnya footage yang diambil kamera itu berhasil diselamatkan meskipun lagi-lagi kamera mahal itu menjadi korbannya.
Meski begitu IMAX sepertinya tak pernah kehilangan kepercayaannya pada Christopher Nolan. Terbukti mereka masih meminjaminya kamera terbaiknya dan juga memberikan 25 studio yang berada di Amerika Serikat untuk pemutaran film Oppenheimer selama tiga minggu penuh dan membuat Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One terpaksa hanya bisa diputar selama satu minggu saja di sana.