China menuduh tentara India melakukan “provokasi yang disengaja” dengan melintasi perbatasan dan melakukan serangan, sehingga memicu “konflik fisik yang sengit”.
Demikian komentar resmi pertama China atas bentrokan mematikan pada Senin (15/06) di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Lijian Zhao mengatakan tentara India menyeberang ke wilayah China dan melakukan serangan, dan memicu “konflik fisik yang sengit”.
Namun demikian dia tidak memberikan rincian tentang tentara China yang meninggal atau terluka akibat bentrokan itu.
Pada Jumat (19/06), Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan tidak ada tentara asing di dalam perbatasan India dan tidak ada wilayahnya yang hilang.
Modi bersumpah bahwa India akan mempertahankan perbatasannya dengan kekuatan militer jika diperlukan.
Sebanyak 20 tentara India terbunuh dalam bentrokan di Lembah Galwan. India mengatakan bahwa kedua pihak menderita kerugian akibat bentrokan tersebut.
Apa versi China atas bentrokan di Lembah Galwan?
Dalam serangkaian cuitannya di tweeter, Zhao mengatakan Lembah Galwan berada di sisi wilayah China dariĀ Line of Actual ControlĀ (LAC), yang memisahkan kedua negara, di perbatasan yang tumpah tindih.
Dia mengatakan bentrokan itu terjadi ketika ketegangan kedua pihak mereda setelah India menghancurkan infrastruktur yang dibangunnya di sisi wilayah China dari LAC pada Mei lalu dan sekaligus menarik personelnya, menyusul kesepakatan antara perwira China dan India.
Tetapi pada 15 Juni pasukan India “sekali lagi melewati LAC untuk melakukan provokasi yang disengaja ketika situasi di Lembah Galwan sudah mereda”, kata Zhao.
“Pasukan garis depan India bahkan dengan kejam menyerang para perwira dan prajurit China yang pergi ke sana untuk melakukan negosiasi, sehingga memicu konflik fisik yang sengit dan menyebabkan korban,” katanya.
Dia juga mengutarakan India membangun “jalan, jembatan dan fasilitas lainnya” di LAC di Lembah Galwan sejak April.
Apa yang dikatakan PM India, Narendra Modi?
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Jumat (19/06), Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi mengatakan tidak ada serangan ke wilayah India.
“Tidak ada yang menyusup ke perbatasan kami, tidak ada orang di sana sekarang, juga tidak ada yang kami tangkap,” katanya.
Angkatan bersenjata India telah “diberi kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk melindungi wilayah India, tambahnya.
“Seluruh negeri terluka dan marah atas langkah-langkah yang dilakukan China,” katanya, seraya menambahkan: “India menginginkan perdamaian dan persahabatan, tetapi menegakkan kedaulatan adalah yang terpenting.”
Sebelumnya, pemerintah India menyalahkan Cina atas bentrokan itu.
Pernyataan kementerian luar negeri pada Rabu (17/06) yang menyebut bahwa bentrokan itu dipicu setelah “pihak China berusaha mendirikan sebuah struktur bangunan di lembah Galwan di LAC di sisi wilayah kami”.
Insiden kekerasan tanpa penggunaan senjata api itu dilaporkan juga melukai setidaknya 76 tentara India lainnya.
Sebuah foto yang beredar Kamis (18/06) lalu, konon, memperlihatkan beberapa senjata sederhana yang digunakan selama bentrokan
Foto itu, yang tampaknya memperlihatkan batang-batang besi yang dipenuhi paku, diperlihatkan kepada BBC oleh seorang pejabat senior militer di perbatasan India-China, yang mengatakan benda itu digunakan tentara China.
Foto itu diedarkan secara luas di Twitter di India, dan memicu kemarahan dari banyak pengguna media sosial. Sejauh ini tidak ada pejabat China atau India yang berkomentar tentang hal itu.
Laporan-laporan media mengatakan pasukan bentrok di punggung bukit pada ketinggian hampir 4.300 m (14.000 kaki) di medan terjal.