Tiga kapal perang China berada di Baltik untuk memulai latihan angkatan laut pertama China dengan Rusia di wilayah tersebut.
Kapal perusak, kapal fregat dan kapal pasokan China akan menghabiskan satu minggu pelatihan dengan angkatan laut Rusia dari Kaliningrad, militer eksklave Rusia .
Kapal perusak yang dinamakan Hefei adalah tipe baru 052D yang penuh dengan rudal.
Rusia menggelar dua korvet baru, beberapa kapal lain dan pesawat militer dalam latihan tersebut. Latihan anti-kapal selam, anti-kapal dan penyelamatan.
Latihan militer China-Rusia telah diadakan setiap tahun sejak 2012, namun mereka melakukan operasi di Baltik untuk pertama kalinya, diawasi ketat oleh NATO.
Aliansi Barat telah meningkatkan kekuatannya di Polandia dan negara-negara Baltik di Estonia, Latvia dan Lithuania. NATO menuduh Rusia melakukan manuver militer provokatif di wilayah tersebut.
Ada banyak kecemasan di tiga negara Baltik – yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet – karena peran Rusia dalam konflik yang berlanjut di Ukraina timur.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan latihan paling intensif dengan China akan berlangsung dari tanggal 25 sampai 27 Juli, dan bahasa Rusia akan menjadi bahasa operasionalnya. Armada Baltik Rusia berbasis di Baltiysk.
Perusak tipe 052D China dikemas dengan sistem persenjataan, termasuk rudal jelajah, rudal anti-pesawat terbang dan torpedo. Hefei mulai beroperasi pada bulan Desember 2015.
Sebuah artikel di People’s Daily China mengatakan bahwa pelatihan gabungan “hanyalah kegiatan reguler yang diadakan setiap tahun dan tidak ditujukan pada situasi pihak ketiga atau situasi saat ini”.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan “kemitraan strategis komprehensif” China-Rusia, katanya.
“Penggunaan wilayah Laut Utara oleh China adalah boleh dan masuk akal. NATO mungkin merasa defensif dalam menghadapi manuver gabungan dan tentunya keinginan kerjasama China-Rusia melemah,” tambah artikel tersebut, mengutip seorang “pengamat” yang tidak disebutkan namanya.