Kepolisian Guinea di Afrika Barat, mengatakan telah menangkap seorang dukun yang menipu ratusan perempuan seakan mereka hamil.
Dukun yang bernama N’na Fanta Camara itu memberikan ramuan yang terdiri dari berbagai campuran dedaunan, herbal, dan obat-obatan lainnya kepada para pasien perempuan yang menyebabkan perut mereka membuncit dan terlihat seperti orang hamil.
Para pasiennya dikenakan biaya sebesar Rp400 ribu, padahal penghasilan rata-rata penduduk di Guinea adalah sekitar Rp650ribu per bulan.
Polisi yakin Dukun Camara ini meraup keuntungan jutaan rupiah dalam sebulan dengan penipuan ini, meski ia mengatakan hanya berusaha untuk membantu.
Pada hari Selasa (16/1), lebih dari 200 perempuan berunjuk rasa di luar kantor polisi di ibukota Guinea, Conakry, tempat Camara ditahan.
Lebih dari 700 perempuan berusia 17 sampai 45 tahun diyakini terdampak oleh praktik ‘pengobatan’ kehamilan ala Nyonya Camara.
“Sudah sejak setahun lalu kami mengunjungi dukun itu pertama kalinya,” ujar salah seorang pengunjuk rasa kepada wartawan BBC, Alhassan Sillah di Conakry.
“Dalam kunjungan pertama kami, ia memberi kami berbagai obat yang terbuat dari daun-daun dan rempah-rempah yang membuat kami muntah. Ia meyakinkan kami bahwa ini baik untuk kami. Seiring dengan dikonsumsinya obat-obatan ini, perut kami mulai membuncit.
“Setelah beberapa saat, kami mendatanginya lagi, ia memeriksa kami hanya dengan menyentuh perut kami dan ia menyatakan bahwa kami hamil.”
Para perempuan itu menambahkan bahwa Nyonya Camara menyuruh mereka untuk tidak pergi ke dokter. Dan begitu ia menyatakan bahwa mereka hamil, mereka diharapkan memberinya seekor ayam dan kain sebagai ucapan terima kasih.
Beberapa perempuan dilaporkan seperti terlihat hamil selama 12 sampai 16 bulan.
Seorang dokter polisi telah memeriksa 47 perempuan yang terkena dampak dan mengatakan mereka berisiko terkena komplikasi jangka panjang akibat pengobatan tersebut.
Namun Nyonya Camara, bersikeras ia tidak melakukan sesuatu yang salah.
“Saya bekerja sangat keras untuk membantu (perempuan-perempuan ini) untuk mewujudkan impian mereka, namun sisanya ada di tangan Tuhan,” katanya kepada wartawan di Conakry.
Pengadilan dijadwalkan segera menyidangkannya dengan dakwaan membahayakan nyawa banyak orang melalui cara-cara yang tidak benar.
Sumber : bbc.com