Rekaman audio dengan dua silabel menyebabkan debat panas di internet dan memecah para pengguna media sosial, hanya karena mendengar nama yang berbeda: Yanny atau Laurel?
Eksperimen pendengaran ini menyebabkan heboh di Twitter setelah diunggah oleh seorang siswa sekolah menengah atas di Reddit.
Roland Szabo, 18, mengatakan ia merekam audio dari situs kosa kata saat mengerjakan proyek sekolahnya di negara bagian George, Amerika Serikat. Ia memainkan audio itu ke teman-temannya yang juga saling tak setuju atas yang mereka dengar: Yanny atau Laurel.
Karena penasaran, Szabo, seperti dilaporkan New York Times Rabu (16/05) mengirimkan ke temannya yang mengunggah klip itu di Instagram dan membuat jajak pendapat yang langsung viral ke belahan dunia lain.
What do you hear?! Yanny or Laurel pic.twitter.com/jvHhCbMc8I
— Cloe Feldman (@CloeCouture) May 15, 2018
Mereka yang merasa mendengar Yanny atau Laurel juga saling ngotot, bertahan dengan apa yang mereka dengar.
Penulis cerita horor, Stephen King termasuk yang ikut mencuit dengan menyatakan, “Yanny,” tapi tak lama kemudian dia menulis, “Ya ampun, sekarang Laurel.”
Okay, you're not crazy. If you can hear high freqs, you probably hear "yanny", but you *might* hear "laurel". If you can't hear high freqs, you probably hear laurel. Here's what it sounds like without high/low freqs. RT so we can avoid the whole dress situation. #yanny #laurel 🙄 pic.twitter.com/RN71WGyHwe
— Dylan Bennett (@MBoffin) May 16, 2018
Model Chrissy Teigen dengan lebih 10 juta pengikut menulis, “Sangat jelas Laurel… saya tak habis pikir kenapa orang mendengar Yanny.”
Para “pendukung” Yanny tak mau kalah. Kali ini anggota parlemen dari Toronto, Kanada, Norm Kelly yang menulis mereka yang mendengar Laurel, harus “membersihkan telinga.”
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat juga ikut-ikutan menyindir dalam cuitan dengan foto instruktur marinir yang menegur para tarunanya, “Saya katakan #Yanny, dan bukan #Laurel!”
BRUH 1 MORE PERSON TELL ME IT’S YANNY I DARE U pic.twitter.com/ei32CcHRU1
— Logan Paul (@LoganPaul) May 16, 2018
Mana yang lebih banyak, Yanny atau Laurel?
Menurut catatan Spreadfast.com, Yanny disinggung sekitar 1,4 juta pengguna sampai Kamis (17/05) sementara Laurel 1,5 juta kali.
Untungnya di tengah perdebatan Yanny atau Laurel ini, muncul para pakar audio yang menjelaskan mengapa orang bisa mendengar suara yang berbeda.
Rahasianya ternyata dari frekuensi. Bagian dari suara yang menyebabkan orang mendengar Yanny adalah frekuensi tinggi sementara mereka yang mendengar Laurel adalah frekuensi rendah.
Lars Riecke, asisten profesor merangkap pakar kognitif sains di Universitas Maastricht, mengatakan kepada The Verge, “Bila Anda hapus semua frekuensi rendah, maka Anda akan mendengar Yanny. Bila anda hapus frekuensi tinggi, yang terdengar Laurel.”
“Bila telinga orang menangkap frekuensi rendah dan tinggi, yang terdengar adalah dua suara ini.”
Sementara itu Poppy Crum -ilmuwan dari Dolby Labs di San Francisco- mengatakan cara orang mendengar, apakah dengan headphones atau speaker juga mempengaruhi intensitas frekuensi dan memengaruhi apa yang orang dengar.
Crum mengatakan otak manusia mengkategorikan elemen-elemen suara, bila ambigu maka akan terpecah seperti cara orang menangkap suara Yanny atau Laurel.
Dia menambahkan -seperti dikutip AFP- bahwa ada sejumlah kategori lain seperti umur, jenis kelamin, atau bahasa ibu pendengarnya.
Kontroversi serupa pernah muncul juga pada 2015 dengan tagar #TheDress, dengan pengguna media sosial memperdebatkan warna yang mereka lihat, emas, hitam atau biru.
Dan kembali ke Yanny atau Laurel, apa yang Anda dengar?
Sumber : bbc.com