Ahli neurosains menjelaskan informasi hoaks membutuhkan tingkat kreativitas otak yang tinggi agar bisa diterima masyarakat. Orang dengan tingkat intelegensi tinggi dianggap bisa menghasilkan informasi hoaks yang bisa diterima oleh otak individu.
“Kalau orang yang tidak pintar, dia akan sulit berdusta. Jadi untuk berdusta perlu kepintaran. Level dari kepintaran perlu kreativitas tertentu. Dia harus menyerang believe atau theory of mind,” ujar ahli neurosains dari Institut Pertanian Bogor Berry Juliand dalam acara bertajuk “The Science Behind Hoax” di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Berbeda dengan hewan yang berbohong demi bertahan hidup dengan cara mimikri hingga kamuflase demi menghindar dari musuh atau pemangsa, manusia melakukan kebohongan untuk mencapai tujuan tertentu.
Otak manusia memiliki sistem yang lebih canggih daripada hewan. Hewan berbohong karena kebutuhan biologis demi keberlangsungan hidup. Berry menjelaskan bohong biologis adalah kemampuan memanipulasi untuk mencari keuntungan atas sumberdaya tanpa harus bentrok fisik.
“Tentang manusia berdusta, ada theory of mind. Atau bagaimana pikiran dia. Ini yang membuat kompleks, kalau hewan berbohong demi bertahan hidup,” kata Berry.
Hoaks menurut Berry bukanlah sebuah kebutuhan biologis. Hoaks dipastikan memiliki kepentingan atau tujuan tertentu. Berry kemudian menjelaskan biasanya seseorang mengejar keuntungan dalam informasi hoaks.
“Kalau yang manusia tadi bikin hoaks itu sudah lebih ke arah greedy yang ingin sesuatu yang lebih dari yang harusnya dia punya. ingin posisi yang lebih baik, itu lebih dari yang dibutuhkan, dan ada niat jahat,” tutur Berry.
Berry mengatakan manusia memiliki kemampuan theory of mind. Istilah tersebut mengacu pada kemampuan untuk menerka kepercayaan, niat dan pengetahuan orang lain.
“Theory of mind itu adalah cara seseorang menebak pikiran orang lain. jadi sih pembuat hoax dapat menebak nilai-nilai yang dianggap penting untuk targetnya, jadi ini melewati alam bawah sadar yang untuk dikelola sehingga dipercaya hoaksnya,” kata Berry.
Melalui kemampuan ini, manusia bisa membuat sebuah informasi hoaks agar bisa diterima masyarakat. Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan untuk membuat informasi hoaks yang bisa diterima masyarakat.
Sumber : CNN [dot] COM