Pulau ‘Winter Sonata’ di Korea Berubah Rupa Tiap Musim

0
1099

Pulau Nami, salah satu destinasi wisata favorit yang berlokasi tidak jauh dari kota Seoul, Korea Selatan, menawarkan pemandangan berbeda di setiap musimnya.

Pulau Nami terletak di Provinsi Gangwon, berjarak sekitar 1,5 jam berkendara dari pusat kota Seoul.

Untuk menyeberang ke Nami, pengunjung harus naik kapal penyeberangan dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Atau jika berani, pengunjung bisa memilih flying fox Namiseom Zip Wire dari Gaypyeong yang hanya memakan waktu sekitar lima menit untuk sampai ke pulau itu.

Atmosfer wisata Nami sudah terasa sejak masih di pelabuhan, pengunjung akan disambut gerbang “imigrasi” Republik Naminara, negara imajiner tempat wisata tersebut.

Wisatawan perlu memiliki “visa” alias tiket masuk yang dibanderol sekitar 13 ribu won (sekitar Rp155 ribu) per orang untuk wisatawan asing, sudah termasuk tiket kapal penyeberangan pulang-pergi.

Kapal penyeberangan ke Nami tersedia setiap 20 menit sekali. Dek kapal dihiasi bendera dari berbagai negara.

Pulau Nami menawarkan keindahan alam yang sangat kontras suasana Seoul yang metropolitan. Di Nami, wisatawan bisa menapaki jalanan berpasir dengan pepohonan di kanan dan kiri.

Saat musim panas, pohon-pohon di Nami tampak rindang berhias dedaunan nan hijau sehingga menutupi terik matahari.

Meskipun jalan setapak berada di antara pepohonan, Nami jauh dari kesan hutan belantara. Justru perpaduan tempat wisata modern yang menyatu dengan alam yang disuguhkan.

Jika baru pertama kali datang ke Nami, wisatawan mungkin akan terkesan dengan bagaimana Nami menyambut para pendatang.

Pulau itu memiliki patung orang-orangan salju yang dihiasi tulisan selamat datang dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

“Wisatawan Indonesia masuk ke lima besar pengunjung Nami,” kata Presiden Badan Pariwisata Pulau Nami, Myeong Jun Jeon, beberapa waktu yang lalu.

Ikon orang-orangan salju itu diambil dari salah satu adegan dalam film ‘Winter Sonata’, karena Nami merupakan lokasi syuting drama Korea Selatan yang terkenal itu.

Promosi dari drama Korea

Serial televisi ‘Winter Sonata’ bukan hanya penanda popularitas drama Korea di pasar hiburan internasional, melainkan juga kebangkitan wisata Pulau Nami.

Saat menyebut Nami, pulau itu seolah-olah tidak bisa lepas dari ‘Winter Sonata’ yang mempopulerkannya.

Nami, menurut Jeon, sudah menjadi lokasi wisata orang Korea sejak puluhan tahun silam sebelum ‘Winter Sonata’.

Pada awal periode 90-an, orang Korea Selatan mulai memikirkan keseimbangan hidup. Setelah berperang dan membangun Negeri Ginseng yang lantas tersohor berkat industri elektronik, penduduk Korea mulai merasa perlu memasukkan aktivitas bersantai dalam hidup mereka.

Nami menjadi salah satu tujuan wisata mereka, berkat letaknya yang tidak jauh dari pusat kota dan waktu tempuh yang relatif singkat.

Gaya hidup baru yang mulai populer bagi penduduk Korea Selatan itu membawa serta drama ‘Winter Sonata’ hingga meledak sebagai tayangan populer hingga ke pasar hiburan global.

Orang-orang penasaran dengan lokasi latar serial ‘Winter Sonata’ yang menunjukkan Pulau Nami dalam empat musim yang berbeda.

Pulau 'Winter Sonata' di Korea Berubah Rupa Tiap Musim

“Apalagi waktu itu, Korea menjadi tuan rumah Piala Dunia (2002),” kata Jeon, yang mengatakan pernah tinggal di Indonesia beberapa tahun silam.

Berkat promosi dari mulut ke mulut itu, Nami semakin sering didatangi turis mancanegara dengan jumlah kunjungan setiap tahun mencapai jutaan wisatawan.

Republik Naminara pun berbenah setelah mereka terkenal di mata dunia. Mereka tidak ingin lagi hanya mengandalkan keindahan alam yang dibiarkan se-asli mungkin.

“Kami buat sesuatu supaya wisatawan tertarik untuk kembali ke Nami,” kata Jeon.

Namun tetap saja, keindahan alam menjadi atraksi utama di Nami. Setiap musim, jalan setapak Nami yang dikelilingi pepohonan akan menawarkan warna-warna yang berbeda.

Jalanan itu akan menguning berhias daun-daun yang rontok saat musim gugur. Sedangan saat musim dingin tiba, jalanan setapak akan dipenuhi salju sebagaimana dalam serial ‘Winter Sonata’.

Nami juga kerap menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival, salah satunya musik dengan menawarkan suasana menonton konser di tengah hutan.

“Tiap musim, atraksi wisata kami berbeda,” kata Jeon.

Nami kembali memperbarui layanan mereka menyusul kunjungan wisatawan yang berasal dari latar belakang kepecayaan dan budaya yang berbeda.

Pengelola pulau Nami lantas membangun sejumlah restoran halal hingga menyediakan ruangan untuk beribadah.

Yang bisa dilakukan turis

Wisatawan tidak perlu jadi penggemar ‘Winter Sonata’ untuk menikmati wisata di Nami, meskipun hampir sudut pulau itu mengingatkan pada serial drama yang dibintangi Bae Yong Joon, Choi Ji-woo, Park Yong-ha, dan Park Sol-mi itu.

Saat dikunjungi pada hari kerja, Nami tidak begitu ramai sehingga tidak perlu berdesakan untuk berfoto di tempat-tempat yang menarik.

Nami memang memiliki banyak tempat menarik untuk berfoto, sekadar berfoto di bawah pepohonan hingga patung-patung buatan untuk menambah keceriaan di pulau tersebut.

Selain napak tilas ‘Winter Sonata’, wisatawan juga bisa berbelanja di toko oleh-oleh khas Nami, antara lain kue berbentuk orang-orangan salju. Sepanjang jalan utama Nami dipenuhi kafe di kanan-kirinya.

Jika menyukai tempat yang sepi, wisatawan dapat berjalan ke ujung barat atau selatan pulau dan menjauh dari jalan utama.

Nami bisa dikelilingi dengan berjalan kaki dalam waktu dua jam. Semakin jauh dari jalan utama, semakin sedikit orang yang mampir.

Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu tupai yang berlompatan melintas atau mengejar kelinci yang memang hidup di tempat tersebut.

Sumber : CNN [dot] COM