Nyeri pada bagian perut akan membuat tubuh terasa tak nyaman. Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa gejala sakit perut menandakan sejumlah penyakit tertentu yang tak bisa diabaikan.
Sebagian besar nyeri pada bagian perut umumnya disebabkan oleh masalah pencernaan ringan. Hal itu membuat sakit perut kerap dianggap sepele oleh kebanyakan orang.
Namun, faktanya sakit perut tak bisa dianggap sepele. Betapa tidak, banyak organ vital yang ‘bersemayam’ di dalam perut. Beberapa organ vital itu di antaranya ginjal, hati, usus kecil dan besar, pankreas, kantong empedu, limpa, dan masih banyak lagi.
Berikut mengutip Medical Daily, beberapa jenis nyeri pada bagian perut dan penyakit yang menyertainya. Sederet gejala sakit perut ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
1. Nyeri perut setelah makan banyak
Jika sakit perut muncul tepat setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebih, Anda perlu waspada. Sakit itu bisa menjadi pertanda gangguan pada kantong empedu.
Kantong empedu bertugas menyimpan empedu dan mendistribusikannya ke usus kecil untuk membantu proses pencernaan. Saat organ ini tersumbat, fungsi kantong empedu akan terganggu dan menjadi penyakit yang mengancam.
2. Nyeri samar pada bagian perut atas
Anda perlu waspada saat mengalami sakit perut yang samar pada bagian atas. Apalagi jika rasa sakit disertai mual dan bersendawa.
Ahli kesehatan dari American College of Emergency Physicians, Robert Glatter mengatakan, rasa sakit yang samar pada bagian atas perut menjadi pertanda serangan jantung.
3. Kram perut disertai diare
Diare yang disertai kram atau perasaan kembung pada perut mengindikasikan sindrom iritasi usus besar.
Singh menyarankan Anda untuk menggunakan obat yang dapat meringankan rasa sakit.
Untuk alasan yang tidak diketahui, sindrom iritasi usus besar dapat menyebabkan seseorang kesulitan mencerna jenis-jenis makanan tertentu.
4. Sakit perut tiba-tiba
Sakit perut yang muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat mengganggu menjadi pertanda perforasi lambung. Gangguan ini umumnya terjadi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum atau kerusakan pada lapisan mukosa hingga lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.
Perforasi memerlukan pemeriksaan darurat karena dapat berujung pada kondisi yang lebih serius yang disebut perotonitis. Nama terakhir merupakan peradangan pada peritoneum (rongga perut) yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.
Glatter menjelaskan, rongga perut yang terkontaminasi bakteri atau jamur dapat menyebabkan syok skeptis. Kondisi ini dapat melemahkan organ-organ tubuh lainnya hingga berujung kematian.
5. Nyeri perut kiri bawah
Nyeri pada perut kiri bawah menandai penyakit tertentu. Rasa sakit yang semakin memburuk saat tubuh bergerak menjadi pertanda bagi kondisi divertikulitis. Nama terakhir merupakan peradangan yang terjadi pada divertikula atau kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar.
Penyakit ini umumnya dapat diobati dengan antibiotik atau beberapa obat pelunak feses untuk mengurangi risiko infeksi.
6. Sakit perut disertai penurunan berat badan
Anda disarankan untuk waspada jika rasa nyeri disertai dengan penurunan berat badan. Ahli kesehatan dari Washington University, Gregory Sayuk mengatakan, rasa sakit perut seperti ini menjadi salah satu tanda penyakit kanker gastrointestinal atau disebut juga kanker perut.
Penyakit kanker semakin terdeteksi jika gejala sakit perut disertai dengan kehadiran darah dalam tinja, anemia, dan riwayat penyakit radang usus.
Sumber : CNN [dot] COM