Kementerian Kehakiman AS mengatakan mereka akan mengungkapkan nama orang yang memegang peran kunci dalam serangan 11 September.
Informasi ini akan diberikan kepada pengacara yang mewakili keluarga korban yang menuntut pemerintah Arab Saudi dengan tuduhan terlibat di dalam serangan yang memakan korban 3.000 orang ini.
Tidak jelas apakah identitas orang ini akan diumumkan kepada publik.
Dari 19 orang anggota Al-Qaida yang melakukan serangan 11 September, 15 di antaranya adalah warga negara Saudi.
Pada tahun 2004, Komisi 9/11 yang dibentuk Kongres AS tak menemukan bukti bahwa pemerintah Arab Saudi mendanai Al-Qaida.
Namun sebuah laporan Biro Penyelidik Federas AS (FBI) tahun 2012 menyatakan mereka menyelidiki dua warga Saudi, Fahad al-Thumairy dan Omar Ahmed al-Bayoumi, yang diduga membantu pelaku penyerangan 9/11.
Menurut surat kabar Washington Post, Fahad al-Thumairy adalah mantan pejabat konsulat Arab Saudi sementara Omar al-Bayoumi pernah diselidiki atas dugaan sebagai mata-mata Arab Saudi.
Laporan FBI, yang baru saja diumumkan dengan bagian-bagian yang dihilangkan, juga menyebut adanya orang ketiga. Namun nama orang ini dihitamkan.
Keluarga korban yang menuntut pemerintah Saudi menginginkan agar identitas orang itu dibuka.
Pada tanggal 11 September 2001, beberapa orang membahak pesawat yang kemudian mereka tabrakkan ke gedung World Trade Center di New York dan markas Pentagon di Washington DC. Satu pesawat lagi yang juga dibajak berhasil didaratkan di sebuah lapangan di Pennsylvania.
Arab Saudi selalu menolak adanya hubungan mereka dengan para pembajak.
Apa kata Departemen Kehakiman AS?
Hari Kamis (12/09) Departemen Kehakiman mengatakan keputusan untuk mengungkapkan nama pejabat Arab Saudi ini diambil oleh Jaksa Agung William Barr.
Barr disebutkan memutuskan untuk tidak mengungkap rahasia negara dan memberi tahu identitas orang tersebut kepada pengacara keluarga korban.
“FBI memahami kebutuhan dan hasrat keluarga korban untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang-orang terkasih mereka, serta menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang bersalah,” kata Departemen Kehakiman.
Pengacara keluarga korban mengatakan orang yang tak disebutkan namanya itu kemungkinan besar seorang pejabat Arab Saudi yang lebih senior daripada kedua nama yang disebutkan dalam laporan FBI tahun 2012 tersebut.
Keluarga korban menyambut baik keputusan Departemen Kehakiman.
“Keluarga korban berdedikasi untuk mendapatkan kebenaran dan kami tak seharusnya mengemis untuk informasi dasar seperti ini, atau dibiarkan dalam kegelapan tentang peran Saudi di dalam serangan,” kata Terry Strada, anggota 9/11 Families & Survivors United for Justice Against Terrorism, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.