Dalam beberapa bulan ini, pandemi Covid-19 tak henti-hentinya menjadi pembahasan yang menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, infeksi virus corona baru ini dapat dengan mudah menyebar dan menular pada orang lain.
Bahkan siapa saja dapat terinfeksi Covid-19, tak terkecuali ibu menyusui. Hal ini menyebabkan munculnya kekhawatiran mengenai dampak virus corona terhadap ibu menyusui dan bayi yang disusuinya.
Bagaimana ibu menyusui terinfeksi corona?
Seperti yang diketahui, virus corona dapat ditularkan dari orang ke orang melalui percikan air liur orang yang terinfeksi ketika batuk atau bersin. Percikan tersebut kemudian terhirup sehingga masuk ke dalam tubuh. Umumnya, gejala Covid-19 akan muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terjangkit virus corona.
Ibu menyusui mungkin saja tidak menunjukkan gejala apa pun atau hanya gejala ringan, seperti halnya flu. Akan tetapi, pada kasus yang parah ibu menyusui juga dapat mengalami gejala yang berat, antara lain:
- Demam di atas 38 derajat Celcius
- Sesak napas
- Batuk kering
- Nyeri otot
- Lemas
- Nyeri tenggorokan
Sementara, gejala-gejala yang lebih jarang terjadi yaitu diare, mual, dan muntah. Jika busui merasakan gejala tersebut, baru bepergian dari negara yang terkena virus corona, atau sudah melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi, maka segera periksakan diri pada dokter.
Apakah bayi bisa tertular virus corona melalui ASI?
Belum diketahui secara pasti apakah ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui ASI ataukah tidak. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa berdasarkan studi yang telah dilakukan pada wanita dengan Covid-19, sejauh ini tidak mendeteksi adanya virus dalam ASI.
ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi karena dapat menunjang pertumbuhannya dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan mengingat pentingnya peran ASI, WHO pun menyatakan bahwa ibu yang terinfeksi Covid-19 masih bisa menyusui bayinya.
Meski begitu, risiko penularan dari ibu ke bayi tetap ada terutama ketika ibu menyusui yang terjangkit virus corona tidak menjaga kebersihan dengan baik, misalnya menyentuh bayi tanpa mencuci tangan atau batuk dan bersin di dekat bayi. Oleh sebab itu, menyusui bayi pun harus dilakukan dengan cara-cara yang aman.
Panduan menyusui bayi bagi ibu terinfeksi Covid-19
Guna mencegah penularan virus corona pada bayi, ibu menyusui harus melakukan cara-cara berikut:
-
Menggunakan masker
Gunakanlah masker ketika menyusui dan merawat bayi. Masker mencegah percikan liur ketika Anda bersin atau batuk keluar ataupun terhirup oleh bayi sehingga bayi menjadi lebih aman.
-
Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh bayi wajib dilakukan agar virus yang ada di tangan tidak menempel pada bayi. Dengan mencuci tangan secara rutin, maka virus pun akan hilang.
-
Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan
Bersihkanlah dan disinfeksi secara rutin permukaan benda yang sering disentuh ibu dan bayi. Disinfeksi memungkinkan virus atau kuman lainnya menjadi non-aktif.
Akan tetapi, jika Anda tidak merasa sehat untuk menyusui bayi secara langsung atau berada dalam kondisi isolasi diri sehingga jauh dari bayi, maka disarankan untuk memberi ASI perah. Berikut panduan memberi ASI perah pada bayi dengan aman bagi ibu yang terinfeksi virus corona:
-
Jaga kebersihan saat memerah
Selalu perhatikan dan jaga kebersihan ketika memerah ASI. Cucilah tangan dengan sabun, sebelum dan sesudah memerah ASI.
- Gunakan botol susu yang bersih
Anda dapat memberi ASI perah pada bayi menggunakan botol susu yang bersih. Namun, jika bayi sudah bisa minum dengan cangkir maka pilihlah cangkir yang bermulut lebar.
-
Pilih wadah yang tepat untuk menyimpan ASI perah
Sebaiknya, gunakanlah botol yang tertutup untuk menyimpan ASI perah sehingga memungkinkan kuman tidak masuk. Pastikan juga botol penyimpanan steril dengan membersihkannya sebaik mungkin.
Ketahanan ASI perah juga penting untuk Anda ketahui agar tidak memberi ASI basi pada bayi. Dalam freezer, ASI bisa bertahan selama 4 bulan.Sementara dalam lemari pendingin bawah, ASI bisa bertahan selama 3-4 hari. Bila berada di dalam tas ASI bersama dengan ice pack, ASI bisa bertahan selama kurang dari 24 jam. Dalam suhu kamar, ASI bisa bertahan selama 3-4 jam. Jika tak memungkinkan memberi ASI, maka menggantinya dengan susu formula dapat menjadi solusi lain.