Standard Chartered Plc melarang karyawan menggunakan aplikasi Zoom dan Google Hangouts untuk rapat online serta pertemuan digital selama pandemi virus corona Covid-19. Standard Chartered jadi bank global pertama yang melarang penggunaan dua aplikasi ini untuk bekerja.
Memo internal tersebut dikirim oleh Chief Executive Standard Chartered Bill Winters ke karyawan pekan lalu dengan alasannya ada masalah keamanan atau cybersecurity, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (15/4/2020).
Seorang juru bicara Standard Chartered menolak mengomentari pemberitaan Reuters tersebut. Namun ia mengatakan cybersecurity tetap menjadi prioritas utama dan para staf bisa menggunakan perangkat lunak (software) resmi untuk konferensi audio dan video.
Seorang juru bicara Standard Chartered menolak mengomentari pemberitaan Reuters tersebut. Namun ia mengatakan cybersecurity tetap menjadi prioritas utama dan para staf bisa menggunakan perangkat lunak (software) resmi untuk konferensi audio dan video.
Menurut para ahli, tidak ada aplikasi rapat online yang menawarkan tingkat enkripsi sebaik Webex Cisco System Inc, Tim Microsoft Corp atau Blue Jeans Network Inc.
Standard Chartered mengikuti langkah SpaceX yang melarang penggunaan aplikasi Zoom dalam bekerja karena adanya celah keamanan yang bisa dieksploitasi hacker jahat untuk mengambilalih atau menyusup ke dalam rapat.
Taiwan dan Jerman juga sudah larang pegawai pemerintah pakai aplikasi Zoom. FBI telah mengingatkan warga akan bahaya menggunakan Zoom dua minggu lalu.
Dalam investigasi The Citizen Lab, aplikasi Zoom tidak menggunakan fitur end-to-end enkripsi standard untuk mengamankan layanannya. Mereka pun merekomendasi penggunaan layanan ini percakapan dan pertemuan biasa.
Namun untuk pertemuan rahasia atau rapat online yang dilakukan pemerintah tidak disarankankan. Bahkan menggunakan aplikasi Zoom untuk kegiatan tersebut disebut bukan tindakan yang bijaksana.