Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat memastikan konektivitas 5G akan diterapkan di Indonesia dalam waktu dekat.
Pernyataan itu dilontarkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail MT lewat konferensi pers virtual pada 29 Juli 2020. Menurutnya sebelum melangkah ke 5G, pemerintah fokus meratakan jaringan 4G sampai ke pelosok negeri.
“Kita fokus 4G dulu agar konektivitasnya bisa sampai di pelosok Tanah Air,” kata dia.
Di sisi lain, pengamat gadget dari Gatrode, Lucky Sebastian mengatakan sebetulnya sudah ada beberapa smartphone 5G yang beredar resmi di Indonesia.
“Sudah ada beberapa smartphone 5G beredar resmi di Indonesia, seperti Xiaomi, Huawei, dan lainnya. Tetapi fitur koneksi 5G-nya secara software dimatikan sampai nanti Indonesia punya jaringan 5G,” kata Lucky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (14/10).
Lucky kembali menambahkan, 5G sendiri akan ada dua kategori yaitu Sub-6 dan mmWavE. Indonesia kemungkinan tidak akan menerapkan mmWave tetapi Sub-6.
Jadi, frekuensiya akan di bawah 6GHZ, prediksi Lucky, pemerintah akan menetapkan frekuensi 5G di Indonesia di bawah 3,5GHZ.
Tahap awal koneksi 5G di kawasan industri
Kemenkominfo juga memastikan konektivitas 5G akan diterapkan terlebih dahulu di kawasan industri.
Menyoal 5G, Kemenkominfo sempat mengatakan ada sejumlah kendala untuk menerapkan teknologi jaringan 5G di Indonesia, terutama pada frekuensi low layer dan middle layer.
Low layer sendiri memiliki tiga frekuensi yaitu 700, 800, dan 900. Sementara middle layer berada di frekuensi 1800, 2100, dan 2300.
Sebab, kedua layer tersebut masih digunakan oleh operator lain jauh sebelum wacana 5G digaungkan.
Sama halnya dengan frekuensi 2.6 GHz dan 3.5 GHz yang masih digunakan oleh satelit dan pihak Kemenkominfo mengatakan pihaknya juga tengah mengupayakan percepatan proses pengakhiran frekuensi itu.
Sumber : CNN [dot] COM