Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono memprediksi Indonesia tidak akan terkena dampak megatsunami yang berpotensi terjadi di Alaska. Dia mengatakan prediksi itu berkaca dari sumber longsor.
“Sepertinya dampaknya tidak akan sampai ke Indonesia,” ujar Rahmat, Senin (20/10).
Rahmat menuturkan penyebab potensi megatsunami yang berasal dari longsoran gletser di kawasan Barry Arm tidak berhadapan dengan laut lepas atau samudra pasifik. Berdasarkan peta, dia melihat sumber longsoran itu terbentengi oleh berbagai daratan.
Terkait dengan kondisi geografis itu, Rahmat menilai tsunami hanya akan terjadi di wilayah Alaska.
Lebih lanjut, Rahmat membeberkan tsunami yang terjadi Alaska juga tergantung dari volume longsoran. Dia berkata tsunami semakin besar jika volume longsoran dalam jumlah besar.
“kalau material longsornya kecil ya dampak tsunaminya kecil,” ujarnya.
Sebelumnya, tsunami dahsyat dapat terjadi akibat longsor pada gletser di Alaska, Amerika Serikat. Peneliti telah memetakan pergerakan dan khawatir kemiringan yang tidak stabil pada gletser itu jauh lebih besar dari longsor sebelumnya pada 2015 dan 2017.
Jika longsor, peneliti berkata tsunami bisa menerjang seluruh wilayah Prince William Sound, Alaska. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa longsoran gletser pada di Barry Arm bisa menimbulkan tsunami hingga 9 meter.
Sumber : CNN [dot] COM