Jepang merupakan negara yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi. Negara yang dijuluki Negeri Sakura ini memang mempunyai segudang inovasi teknologi yang mumpuni. Bahkan, toilet di Jepang pun dilengkapi dengan fitur berteknologi canggih.
Jika kamu pernah ke Jepang, kamu pasti tahu betapa canggihnya toilet mereka. Bagi orang-orang yang tinggal di sana, teknologi tersebut merupakan fitur standar yang mereka harapkan. Namun, jika kamu berasal dari negara lain, hal tersebut nampak seperti keajaiban teknologi karena menghadirkan fitur-fitur yang bahkan sampai saat ini kamu tidak mengetahui bahwa fitur tersebut dibutuhkan.
Dilansir dari Ubergizmo, pada hari Kamis (18/2), Jepang akan menambahkan fitur tombol holografik di toiletnya. Tombol holografik merupakan tombol yang melayang di udara. Teknologi semacam ini biasa hanya ada di film Sci-Fi.
Namun, berkat perusahaan Jepang Murakami Corporation, teknologi ini akan dapat segera digunakan di toilet-toilet yang ada di Jepang. Seperti yang kita ketahui, toilet dapat menjadi pusat penyebaran kuman dan bakteri. Tombol yang biasa berada di toilet Jepang dirasa kurang higienis dan menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, tombol tersebut dapat disentuh dan ditekan oleh semua orang, tanpa diketahui apakah orang tersebut sehat atau sakit. Belum lagi, masa pandemi yang membuat masyarakat harus mengedepankan kebersihan dan kesehatan.
Jadi, agar pengguna tidak perlu membersihkan tombol-tombol ini sebelum dipakai, Murakami yang telah menjalin kemitraan dengan Parity Innovations menciptakan panel atau tombol holografik yang melayang di udara. Tombol holografik ini menggunakan sensor infra merah untuk mendeteksi gerakan jari. Jadi, saat sensor infra merah mendeteksi gerakan jari, maka sensor ini akan menebak tombol mana yang coba ditekan oleh pengguna dan akan mengaktifkan fitur tersebut.
Tidak hanya terbatas pada toilet, teknologi ini juga dapat diterapkan di tempat lain dimana akan terjadi banyak kontak fisik, seperti di ATM, elevator, dan lainnya.
Murakami telah berencana untuk memproduksi panel ini secara massal pada tahun 2022. Sehingga, kita akan segera melihat pengimplementasian dari teknologi canggih tersebut.
Wah, semoga setelah sukses digunakan di Jepang, teknologi ini dapat digunakan pula di Indonesia, ya!