Anggota Kongres Desak Perusahaan Teknologi Raksasa Berikan Laporan Kajian Kesehatan Mental Anak-anak

0
567

Empat anggota faksi Repulik di Kongres hari Selasa (30/3) meminta Facebook, Twitter dan Google Alphabet Inc. menyerahkan kajian apapun yang telah mereka lakukan tentang bagaimana layanan mereka mempengaruhi kesehatan mental anak-anak.

Permintaan itu disampaikan menyusul sidang bersama dua sub-komite Energi dan Perdagangan DPR pada minggu lalu di mana CEO perusahaan-perusahaan teknologi raksasa itu membahas praktik moderasi konten mereka pasca serangan di gedung Capitol 6 Januari lalu.

Anggota Kongres dari Partai Republik, Cathy McMorris Rodgers, menanyakan kepada para CEO itu apakah perusahaan mereka telah melakukan kajian internal tentang kesehatan mental anak-anak. Mark Zuckerberg dari Facebook menjawab ia yakin perusahaannya telah melakukan hal itu, Jack Dorsey dari Twitter mengatakan ia rasa belum, sementara Sundar Pichai dari Google mengatakan perusahaan itu telah berkonsultasi dengan pakar-pakar di luar perusahaan itu dan menginvestasikan “banyak waktu dan upaya dalam bidang itu.”

Dalam surat kepada perusahaan-perusahaan itu pada hari Selasa (30/3), McMorris Rodgers meminta salinan kajian apapun yang relevan atau komunikasi internal, dan informasi tentang kontraktor atau mitra yang terlibat. Mereka juga meminta kajian apapun yang pernah dilakukan perusahaan-perusahaan itu tentang produk kompetitor yang mempengaruhi kesehatan mental orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun.

Permintaan itu juga mencakup layanan YouTube Kids milik Google dan Instagram milik Facebook, yang kini mengembangkan versi bagi orang yang berusia di bawah 13 tahun.

Beberapa anggota Kongres lainnya yang menandatangani surat itu adalah pejabat senior yang duduk di beragam sub-komite, termasuk Robert Latta, Gus Bilirakis dan Morgan Griffith.

Mereka meminta perusahaan-perusahaan teknologi raksasa itu menanggapi permintaan itu selambat-lambatnya pada 16 April.