Antikythera Mechanism yang misterius dianggap oleh sebagian kalangan ilmuwan sebagai komputer pertama di dunia. Komputer ini pertama kali dinyalakan pada 22 Desember 178 SM.
Para arkeolog kini telah menemukan benda tersebut di kapal karam era Romawi di dekat pulau Antikythera Yunani pada tahun 1901. Komputer kuno itu tampak seperti alat seukuran kotak sepatu dengan roda gigi dan tombol dial yang memiliki banyak prasasti kecil tertulis di atasnya.
Dikutip dari Live Science, di antara banyak fungsinya, perangkat ini disebut dapat memprediksi gerhana dan menghitung skor berbagai pertandingan atletik saat berlangsung.
Selama bertahun-tahun, para peneliti telah dengan susah payah mengumpulkan banyak fragmen dari mekanisme Antikythera untuk mencari tahu bagaimana perangkat ini dibuat dan bagaimana digunakan sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Ada banyak pertanyaan tentang perangkat ini, siapa yang membuatnya? Di mana mereka tinggal? Mengapa membuatnya dan kapan? Kini, tim ilmuwan menentukan tanggal perangkat kuno ini “dihidupkan” pertama kali dengan merinci temuan mereka secara online di database pracetak arXiv, jurnal online tempat penelitian dapat diunggah sebelum peer review.
Namun, para ilmuwan yang tidak berafiliasi dengan penelitian ini meragukan klaim tersebut. Mereka mengatakan bahwa tanggal mulai dinyalakannya komputer kuno ini mungkin pada tahun 204 SM.
Dalam makalah mereka, para peneliti menentukan sejumlah alasan mengapa mereka berpikir 22 Desember 178 SM adalah tanggal Antikythera Mechanism pertama kali dinyalakan. Ini seperti suhu nol mutlak pada skala kelvin.
Pertama, ada gerhana Matahari pada hari itu, yang berlangsung lebih dari 12 menit. Kedua, hari berikutnya, 23 Desember, adalah titik balik Matahari musim dingin, sebuah hari penting di antara banyak orang kuno.
Mereka juga mencatat bahwa festival Isis (perayaan dewi Mesir Isis) digelar di Mesir dan Yunani pada saat itu. Selain itu, fase Bulan dimulai pada 22 Desember tahun itu.
“Kombinasi peristiwa ini menciptakan kebetulan yang sangat langka yang akan membuat hari awal yang tak terlupakan,” tulis para peneliti.
Tanggal mulai “harus sangat khas, penting dan mudah dideteksi,” kata Aristeidis Voulgaris, penulis utama makalah dan pemimpin tim Rekonstruksi Fungsional Antikythera Mechanism-The FRAMe Project.
Ada kemungkinan bahwa siapa pun yang membuat Antikythera Mechanism menyaksikan hari ini dan mengingat peristiwa kosmik, tetapi tidak ada cara untuk memastikannya.
“Biasanya, untuk melakukan perhitungan waktu, lebih umum memilih tanggal dari masa lalu daripada tanggal di masa depan,” tulis para peneliti.
Reaksi para cendekiawan
Sejumlah cendekiawan yang tidak berafiliasi dengan penelitian ini mengemukakan pendapatnya tentang temuan komputer kuno ini. Banyak di antaranya yang skeptis.
“Ini bukan makalah yang akan tahan terhadap tinjauan sejawat yang kompeten,” kata Alexander Jones, profesor di History of the Exact Sciences in Antiquity, New York University’s Institute for the Study of the Ancient World.
“Ada banyak masalah terkait klaim komputer kuno ini, mulai dari masalah besar hingga masalah kecil yang bagaimanapun merupakan gejala dari kurangnya landasan yang baik dalam konteks luas astronomi dan sains kuno,” kata Jones.
Misalnya, Jones menunjukkan bahwa tanggal mulai ini akan menempatkan Kraneios, musim yang tertulis pada Antikythera Mechanism terkait musim panen anggur di bulan Februari, yang bukan bulan baik untuk anggur matang.
“Dua makalah yang diterbitkan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa tanggal mulainya adalah pada tahun 204 SM,” tambah Jones.
Kedua makalah itu menunjukkan bahwa urutan prediksi gerhana telah dihitung untuk interval unik 223 bulan yang dimulai pada 204 SM. Dijadwalkan dimulai pada 12 Mei 204 SM dan diakhiri dengan gerhana Bulan.