Salah satu raksasa streaming film online, Netflix kehilangan kapitalisasi pasar mencapai US$50 miliar (Rp 717,5 triliun) dalam semalam karena penurunan harga saham. Bahkan dilaporkan menjadi saham dengan kinerja terburu tahun 2022 di S&P 500, turun 62,5% tahun ini.
Pada hari Rabu (20/4/2022),dilaporkan saham Netflix ditutup merosot 35%. Ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan kehilangan jumlah pelanggan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun terakhir, dikutip CNBC Internasional, Kamis (21/4/2022).
Netflix mencatat beberapa hal yang menghambat pertumbuhan perusahaannya. Termasuk diantaranya adalah persaingan yang meningkat antar platform streaming serta pencabutan pembatasan pandemi di berbagai wilayah dunia.
Bisnis streaming memang mendapat banyak keuntungan saat pandemi membuat adanya peraturan orang-orang untuk tinggal di rumah. Namun karena vaksin dan adanya pelonggaran beberapa waktu terakhir, membuat orang menghabiskan waktu lebih sedikit di dalam platform.
Perlambatan pertumbuhan juga terlihat dalam broadband rumah tangga. Netlfix melaporkan ada 100 juta rumah tangga yang menggunakan berbagi password langganan mereka dengan keluarga atau teman.
Untuk meningkatkan pertumbuhan, Netflix mengupayakan beberapa cara. Misalnya mempertimbangkan tingkat yang didukung iklan dengan harga lebih rendah dan kemungkinan memberlakukan tindakan keras pada praktik berbagi password.
Beberapa analis umumnya optimis mengenai perubahan ini. Namun mencatat hal tersebut bukanlah solusi jangka pendek terkait basis pelanggan.
Namun bukan hanya Netflix yang mengalami penurunan saham. Saham beberapa platform streaming kompak menurun.
Misalnya saja Saham Disney menurun 5,5% dan Roku merosot 6%. Saham Paramount anjlok 8,6% dan Warner Bros ditutup turun 6%.
“Aktivitas penambahan bruto terus melambat dari yang diharapkan, seperti berlangganan yang bisa melihat tekanan serupa sepanjang musim pendapatan ini, meskipun kami mencatat NFLX unik karena jauh lebih mudah ditembus, khususnya memperhitungkan berbagi password,” kata Wolfe Research dalam catatannya Selasa lalu.