Menghitung Mundur ‘Kiamat’ Teller & CS, Bank Bakal Ada PHK?

0
550

Banyak sektor yang mengalami disrupsi digital selama Covid-19 termasuk di antaranya adalah sektor perbankan.

Disrupsi digital menyebabkan bank merubah diri menjadi bank digital di masa depan. Hal ini sepertinya akan sangat berdampak pada para pegawai bank, termasuk yang berprofesi seperti teller dan back office.

Diperkirakan pekerjaan-pekerjaan itu hilang karena disrupsi digital, mengancam jutaan orang yang bekerja di sana.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan disrupsi serta transformasi digital tidak hanya terjadi di Indonesia. Namun, juga menjadi tantangan secara global.

Disrupsi digital juga dapat menghilangkan beberapa pekerjaan. Di saat bersamaan akan memunculkan ekonomi-ekonomi baru.

“Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. [Teller dan back office bank] mungkin akan hilang katakanlah tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya dia pernah mengatakan profesi teller bank mungkin tidak akan ada lagi pada 2045 mendatang. Ini dikarenakan masyarakat sudah beralih ke bank digital.

Fenomena serupa sudah terjadi di wilayah Eropa. Di sana dilaporkan bank telah beroperasi tanpa memberikan layanan secara personal serta digantikan oleh teknologi.

Dia juga menambahkan transformasi digital serta kesiapan penduduk Indonesia jadi perhatian bagi pemerintah. Apalagi Indonesia juga punya bonus demografi sampai 2030 mendatang, saat pertumbuhan kelas produktif akan terus meningkat.

Pemerintah melakukan beberapa cara untuk menyiapkan generasi muda menghadapi hal ini. Salah satunya dengan menyiapkan anggaran fungsi pendidikan senilai Rp 550 triliun tahun ini.

Pembangunan infrastruktur digital sebagai tulang punggung ekonomi digital juga dilakukan. Untuk itu pemerintah membutuhkan investasi besar dari satelit hingga membangun menara base transceiver station (BTS).

“Mengenai training yang lain kita terbuka. Kita punya kartu Prakerja, ini sebenarnya untuk menyapu mana yang dibutuhkan masyarakat, banyak di antara pelaku dan provider itu mulai memunculkan banyak pilihan,” kata Sri Mulyani.